Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kantor Pos Purwokerto menunda pendistribusian 39 paket berisi Tabloid Indonesia Barokah ke sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

"Sampai hari ini (24/1), Tabloid Indonesia Barokah yang tersisa masih 39 eksemplar (paket, red.) yang belum sempat kami distribusikan," kata Kepala Kantor Pos Purwokerto Moh. Anis S. di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis siang.

Ia mengatakan paket berisi tabloid itu sebenarnya sudah sampai di Kantor Pos Purwokerto sekitar tiga hingga empat hari lalu.

Dia mengakui sebagian paket berisi tabloid itu sudah didistribusikan atau diantar sesuai dengan alamat yang dituju.

Akan tetapi, kata dia, pihaknya tidak mengetahui secara pasti jumlah paket berisi tabloid yang diterima Kantor Pos Purwokerto maupun yang telah diantar karena paket-paket tersebut tidak dibukukan atau tanpa menggunakan resi pengiriman sehingga sulit dideteksi.

"Oleh karena menimbulkan polemik di beberapa tempat, maka untuk sementara pengantaran di Purwokerto kami tunda dulu sambil menunggu nanti keputusan dari pejabat yang berwenang," jelasnya.

Ia mengatakan jika nantinya ada pengiriman paket berisi tabloid itu lagi dan telah ada keputusan dari pejabat yang berwenang, pihaknya akan mengikuti keputusan tersebut.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya akan menunggu sampai adanya keputusan dari pejabat berwenang terkait dengan pendistribusian tabloid kontroversial.

Sementara itu, anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Banyumas Yon Daryono mengatakan berdasarkan instruksi dari Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, pihaknya melakukan pemantauan dan pengecekan terhadap peredaran tabloid itu di wilayah Banyumas.

"Untuk paket berisi tabloid itu yang sudah dikirimkan di beberapa masjid dan musala serta sudah diterima oleh takmir masjid, bahkan sudah dibuka, apabila akan dititipkan di Bawaslu, Bawaslu dalam konteks ini hanya sebagai tempat penitipan," kata Koordinator Divisi Pengawasan, Humas dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kabupaten Banyumas itu.

Menurut dia, pihaknya tidak punya untuk memaksa mengambil barang bukti maupun memaksa Kantor Pos untuk menghentikan pengiriman paket berisi tabloid tersebut.

Ia mengatakan pihaknya menunggu instruksi lebih lanjut terkait dengan langkah-langkah yang harus dilakukan Bawaslu kabupaten/kota karena saat sekarang sudah ada gugus tugas di tingkat pusat yang melibatkan Bawaslu RI, Dewan Pers, dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

"Dari laporan yang kami terima, dari rekan-rekan panwascam dan pengawas desa, tabloid itu di Kabupaten Banyumas ditemukan di Kecamatan Kemranjen, Baturraden, Purwokerto Utara, Purwokerto Timur, Sokaraja, dan Patikraja. Kemudian yang sudah terkirim namun belum sempat dilakukan pengiriman sampai ke tujuan itu di Cilongok dan Ajibarang," katanya. 

Bahkan, kata dia, takmir masjid di Kecamatan Sokaraja yang menerima tabloid itu melaporkan paket yang diterimanya kepada panwascam setempat.

Ia mengatakan paket berisi tabloid ituyang telah dibuka itu selanjutnya dititipkan ke Panwascam Sokaraja dengan alasan khawatir karena merasa tidak pernah memesan tetapi mendapat kiriman.

"Apalagi ada informasi ini (tabloid 'Indonesia Barokah', red.) sudah menjadi informasi yang meluas bahwa itu mengandung unsur-unsur konten politik," katanya.

Dari pantauan, pada bagian bawah alamat tujuan paket yang dikirimkan melalui Kantor Pos Jakarta itu tertulis "Redaksi Tabloid Indonesia Barokah, Pondok Melati Bekasi".

   

Sebagaimana diketahui, tabloid tersebut berisi tulisan yang diduga menyudutkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024