Purwokerto (Antaranews Jateng) - Pengamat politik Universitas Jenderal Soedirman Pureokerto, Jawa Tengah, Luthfi Makhasin, menyatakan rencana pembebasan terpidana kasus terorisme Ustaz Abu Bakar Ba'asyir bisa mencerminkan strategi baru pemerintah dalam mengatasi terorisme.

"Ada kemungkinan pemerintah berpandangan bahwa terorisme di Indonesia adalah isu kompleks yang tidak bisa diatasi hanya dengan pendekatan hukum dan keamanan," katanya di Purwokerto, Selasa.

Menurut dia, rencana pembebasan sosok high profile seperti Ba'asyir bisa dimaknai sebagai langkah simbolis berubahnya pendekatan mengatasi terorisme di Indonesia.

Rencana pembebasan ini juga membawa pesan simbolis lain bahwa Indonesia tidak bisa ditekan atau didikte oleh negara lain terkait penyelesaian kasus terorisme.

Memang, kata dia, rencana pembebasan yang mendekati hari Pemilihan Umum 2019 akan menimbulkan pandangan bahwa hal tersebut berbau politis.

"Narasi yang berkembang tentang rencana pembebasan tersebut umumnya terbagi dua. Satu, ada yang memandang ini langkah politis untuk meraih simpati umat Islam. Ini pandangan mereka yang posisi politiknya berseberangan dengan pemerintah," katanya.

Kedua, bagi kalangan pendukung pemerintah, tambah dia, ini adalah murni langkah kemanusiaan.

Menurut dia, rencana tersebut tidak hanya bermotif politik elektoral seperti dituduhkan karena simpatisan ideologis Ustaz Abu Bakar Basyir bukan kelompok yang mudah berganti haluan politik.

"Artinya, secara politik elektoral justru bisa merugikan pemerintah berkuasa. Belum tentu mendapatkan dukungan dari simpatisan ideologis Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, tapi malah berpotensi ditinggalkan kalangan minoritas non-Muslim yang takut dengan sosok ustaz tersebut," katanya.

Kritik yang sama, kata dia, bisa diarahkan ke mereka yang memandang langkah pembebasan ini murni alasan kemanusiaan.

"Saya kira terorisme adalah kejahatan serius yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Untuk itu saya melihat kemungkinan ketiga, pembebasan ini mencerminkan bergesernya strategi pemerintah terkait terorisme," katanya.

 

T.W004


 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024