Brebes (Antaranews Jateng) - Seluruh pelajar tingkat SMA/SMK di Provinsi Jawa Tengah bakal mendapat pelatihan mitigasi kebencanaan secara berkala dari pihak terkait guna mengurangi risiko bencana
  
"Dengan pelatihan mitigasi kebencanaan ini kita bisa mengajarkan, mengedukasi, dan mereka merasakan langsung apa yang dia lihat dan ini akan dilakukan di seluruh sekolah, minimal setiap sekolah latihan 6 bulan sekali, akan memunculkan kesiapsiagaan kita menghadapi bencana," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menyaksikan simulasi pelatihan mitigasi kebencanaan di SMA 1 Bumiayu, Kabupaten Brebes, Kamis.

Menurut Ganjar, pelatihan mitigasi kebencanaan ini menjadi momentum dan inspirasi bagi pelajar bahwa pendidikan bidang kebencanaan bisa dilakukan dengan cepat dan sederhana dengan melibatkan PMI, BPBD, SAR, Tagana, serta TNI-Polri.

"Saya mencoba menerjemahkan tanpa menunggu apa yang diperintahkan Presiden Jokowi bahwa kebencanaan dimasukkan ke kurikulum,kl kalau kita menunggu diubah dan dimasukkan ke kurikulum kelamaan," ujarnya didampingi Wakil Bupati Brebes Narjo.

Ganjar berharap pelatihan mitigasi bencana ini bisa terinternalisapsi dalam sikap para pelajar yaitu bagaimana memitigasi kebencanaan di kelas, bagaimana mau terlibat sehingga operasi kemanusiaan dilakukan dengan tulus, termasuk mengakrabkan siswa-siswi dengan berbagai peralatan yang digunakan dalam operasi kemanusiaan.

Khusus untuk sekolah-sekolah yang berada di daerah rawan bencana, lanjut Ganjar, pelatihan mitigas kebencanaan akan dilakukan lebih intens.

Mantan anggota DPR RI itu kemudian mengisahkan apa yang dilakukan pemerintah negara Jepang untuk memberi pendidikan kebencanaan terhadap warganya.

"Seperti yang dilakukan Jepang, setiap warga negara yang baru masuk, dia langsung dikasih tahu daerah yang kamu tinggal rawan bencana ini maka kamu harus bisa begini, kalau kamu jadi korban kamu harus mengamankan diri ke sini. Jadi mereka siap," katanya.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana menambahkan mau tidak mau seluruh pihak harus didorong melakukan sosialisasi secara masif terkait dengan pelatihan mitigasi kebencanaan guna mengantisipasi jatuhnya banyak saat terjadi bencana.

"Pelatihan inikan salah satu bentuk mitigasi, Pak Gubernur paham betul tentang bencana, pelatihan ini juga sesuai dengan apa yang menjadi perintah kepala BNPB," ujarnya.

Dalam simulasi pelatihan kebencanaan di SMA 1 Bumiayu tersebut, satu persatu diperagakan penanganan sejumlah bencana alam, mulai dari saat terjadi gempa bumi hingga kebakaran. (LHP)

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024