Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Surakarta mempersiapkan keikutsertaan pasar tradisional di Kota Solo pada pelaksanaan "Solo Great Sale" (SGS) selama bulan Februari 2019.
    
"Totalnya ada 44 pasar tradisional dan ada sekitar 2.000 pedagang yang mengikuti pergelaran SGS 2019," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo di Solo, Rabu.
    
Ia mengatakan jumlah pasar tradisional yang mengikuti SGS pada tahun ini meningkat jika dibandingkan pelaksanaan serupa tahun lalu yang hanya sebanyak 12 pasar tradisional. 
    
"Tahun lalu realisasi transaksi selama SGS khususnya di pasar tradisional sebesar Rp30 miliar. Angka transaksi ini dua kali lipat jika dibandingkan bulan-bulan yang lain," katanya.
    
Oleh karena itu, ia optimistis dengan makin banyaknya pasar tradisional yang mengikuti SGS tersebut akan makin banyak pula angka transaksi yang dihasilkan.
    
"Tahun ini memang lebih banyak pedagang yang ingin dilibatkan. Apalagi tahun lalu kan peraih hadiah utama berupa mobil pada undian SGS merupakan konsumen pasar tradisional. Jadi makin banyak yang tertarik," katanya.
    
Sementara itu, selain pasar tradisional pihaknya juga mengikutsertakan Kuliner Galabo yang jumlahnya mencapai 27 tenant.   
    
Makin banyak yang ikut, makin banyak konsumen yang senang karena kesempatan menang juga besar," katanya.
    
Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta sebagai penyelenggara SGS 2019 Gareng S Haryanto menargetkan angka transaksi secara keseluruhan selama SGS mencapai Rp600 miliar.
    
"Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan realisasi SGS tahun lalu sebesar Rp425 miliar," katanya.

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024