Purwokerto (Antaranews Jateng) - Pengamat Pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Chusmeru, mengingatkan pengelola objek wisata agar kreatif dan proaktif dalam menyiasati low season atau musim sepi wisatawan.

"Pengusaha bisnis pariwisata seperti hotel, restoran, biro perjalanan, serta objek wisata, perlu proaktif menjemput pasar wisata," katanya di Purwokerto, Selasa.

Dia menambahkan strategi untuk menyiasati musim sepi wisatawan dapat dilakukan dengan berbagai hal, misalnya, hotel, restoran, biro perjalanan, dan pengelola objek wisata dapat memberikan diskon atau potongan harga.

"Hal ini bisa diberlakukan, misalnya, memberi diskon bagi pelajar, mahasiswa, maupun orang tua," katanya.

Selain itu, menawarkan paket khusus pada hari-hari tertentu, seperti hari perayaan nasional, Hari Valentine, paket keluarga, paket bulan madu bagi pengantin baru, serta paket bagi pensiunan.

"Bisa juga dengan peningkatan atau penawaran pelayanan tertentu seperti live music, penyajian kuliner khas daerah, festival, serta pameran kerajinan daerah," katanya.

Selain itu, perlu menggaet target konsumen di daerah, misalnya, bagi instansi pemerintah atau perusahaan di daerah untuk kegiatan rapat, seminar, pelatihan, maupun mancakrida (outbond).

"Juga melakukan ajang kompetitif dan rekreatif sebagai bentuk promosi, misal kegiatan sepeda gembira, jalan sehat, lomba kreativitas seni budaya, atau sayembara tertentu melalui akun media sosial mereka," katanya.

Dia juga menambahkan pada bulan Januari-Maret biasanya merupakan musim sepi wisatawan.

"Hal itu dapat dipahami karena dinamika di bisnis pariwisata biasanya akan mengikuti dinamika kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Aktivitas masyarakat di bulan tersebut sudah mulai kembali pada rutinitas seperti sediakala, baik di sekolah, kampus, kantor, maupun perusahaan. Masyarakat juga biasanya akan mempertimbangkan pengeluaran keuangan pascatahun baru," katanya.

 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024