Magelang (Antaranews Jateng) - Perum Bulog Subdivre Kedu siap melayani permintaan operasi pasar beras di wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Magelang, Purworejo, Kebumen, dan Kota Magelang.

"Berapa pun permintaan beras dari masyarakat akan kami layani, tidak ada batasan untuk operasi pasar (OP)," kata Kepala Subdivre Bulog Kedu Nani Yulianti di Magelang, Senin.

Ia menuturkan Bulog kini menyelenggarakan program ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras medium tahun 2019 yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap kenaikan harga pangan, khususnya beras karena bulan Januari dan Februari 2019 diperkirakan belum ada panen.

"Jadi untuk antisipasi terhadap kemungkinan ada kenaikan harga kami melakukan operasi pasar," katanya.

Ia menuturkan OP bisa dilakukan di pasar melalui satgas, kemudian kerja sama dengan rumah pangan kita (RPK). Selain itu juga bisa dilakukan dengan distributor atau desa yang sudah memiliki BUMDes

"Ada potensi desa untuk kerja sama dan akan kami lakukan sehingga konsumen bisa langsung melakukan pembelian di wilayah terdekat," katanya.

Menurut dia permintaan OP beras pada awal tahun 2019 ini cenderung meningkat di banding akhir tahun 2018, yakni dari semula rata-rata 70 ton per hari, kini rata-rata 100 ton per hari.

Ia menyampaikan stok beras Bulog subdivre Kedu sekitar 8.500 ton dan stok ini mampu melayani permintaan masyarakat hingga memasuki masa panen sekitar awal Maret 2019.   

Ia mengatakan harga beras medium yang dibeli dari Bulog Rp8.100 per kilogram dg kemasan 50 kilogram.

"Penjualan sampai di tingkat konsumen sesuai HET dari Perdagangan Rp9.450 per kilogram dan kami menjual sampai di tingkat konsumen Rp9.000 per kilogram," katanya. 

 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024