Pekalongan (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajukan penambahan alokasi elpiji bersubsidi 4.262.682 tabung atau naik 2 persen dari tahun sebelumnya 4.179.100 tabung.
     
Kepala Bagian Perekonomian Kota Pekalongan Bety Dahfiani Dahlan di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap elpiji bersubsidi mencapai sekitar 300 ribu per bulan.   
     
"Usulan tambahan sebesar 2 persen ini adalah angka realistis karena pada tahun sebelumnya kenaikan kebutuhan masyarakat terhadap elpiji berisi 3 kilogram ini tidak lebih dari 2 persen," katanya.
     
Ia mengatakan usulan penambahan elpiji bersubsidi pada 2019 didasarkan pada tren 2017 dan 2018 dimana kebutuhan gas berisi 3 kilogram ini terjadi kenaikan sekitar 2 persen.
     
"Oleh karena, kami menilai usulan penambahan 2 persen elpiji bersubsidi yang diajukan ke Pertamina sesuai dengan tren yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya," katanya.
     
Demikian juga, kata dia, untuk realisasi usulan alokasi pada tahun sebelumnya realisasinya juga tidak jauh berbeda dengan pengajuan yang disampaikan.
     
"Biasanya, alokasi elpiji bersubsidi ini akan turun pada Maret 2019 atau April mendatang. Pengalaman tahun lalu realisasinya tidak jauh dari usulan dan jika berdasarkan kebutuhan masyarakat masih mencukupi," katanya.
   
Mengenai pengawasan distribusi gas 3 kilogram pada masyarakat, dia mengatakan pemkot sudah mengatur Hagra Eceran Tertinggi (HET) sampai di tingkat pangkalan yakitu sebesar Rp15.000 per tabung. 
     
Adapun jumlah pangkalan elpiji bersubsidi, kata dia, sekitar 210 pangkalan yang tersebar di empat kecamatan yaitu Pekalongan Utara, Pekalongan Selatan, Pekalongan Barat, dan Pekalongan Timur.
     
"Jadi, kami tidak mengatur sampai pengecer elpiji karena jika melihat jumlah pangkalan dan sebarannya sudah mencukupi dan dapat diakses masyarakat," katanya.



 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024