Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mengembangkan transportasi massal yang menggunakan bahan bakar gas sehingga ramah lingkungan serta dapat mengurangi kemacetan.
"(Sebagai salah satu bentuk komitmen) hari ini kita `launching` BRT (Bus Rapid Transit) Trans Semarang berbahan bakar gas, ini bagian dari mengurangi emisi gas buang," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.
Terkait dengan konversi dari bahan bakar minyak ke gas pada angkutan umum, Ganjar berpendapat masih ada beberapa hal yang perlu perbaiki dalam sistemnya.
"Pada tahap awal ini, mulai kita kurangi lagi minyak (penggunaan BBM), kemudian gasnya kita `polkan` sehingga emisi gas buang juga akan lebih ramah," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menghadiri Grand Launching Program Converter BRT Trans Semarang sekaligus penandatanganan komitmen bersama tentang pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan.
Lebih lanjut mantan anggota DPR RI itu menyebutkan negara Jepang sudah lebih dulu mengembangkan transportasi massal yang ramah lingkungan, bahkan sudah berbahan bakar listrik.
"Jateng juga punya BRT, nanti kita dorong seperti ini (berbahan bakar gas), kita akan kembangkan terus, bahkan kita kerja sama dengan Jepang," katanya.
"(Sebagai salah satu bentuk komitmen) hari ini kita `launching` BRT (Bus Rapid Transit) Trans Semarang berbahan bakar gas, ini bagian dari mengurangi emisi gas buang," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.
Terkait dengan konversi dari bahan bakar minyak ke gas pada angkutan umum, Ganjar berpendapat masih ada beberapa hal yang perlu perbaiki dalam sistemnya.
"Pada tahap awal ini, mulai kita kurangi lagi minyak (penggunaan BBM), kemudian gasnya kita `polkan` sehingga emisi gas buang juga akan lebih ramah," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menghadiri Grand Launching Program Converter BRT Trans Semarang sekaligus penandatanganan komitmen bersama tentang pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan.
Lebih lanjut mantan anggota DPR RI itu menyebutkan negara Jepang sudah lebih dulu mengembangkan transportasi massal yang ramah lingkungan, bahkan sudah berbahan bakar listrik.
"Jateng juga punya BRT, nanti kita dorong seperti ini (berbahan bakar gas), kita akan kembangkan terus, bahkan kita kerja sama dengan Jepang," katanya.