Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kelompok Tani Sri Rejeki, Desa Datar, Kabupaten Banyumas mengeluhkan tanaman jagung mereka terserang jamur mulai dari pangkal batang hingga ke daun.

"Kalau menanam pada saat musim hujan tanaman jagung kerap di serang jamur," kata Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki, Warsito di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Senin.

Warsito menjelaskan, pihaknya mengkhawatirkan pertumbuhan tanaman jagung nantinya tidak normal atau bahkan banyak yang mati.

Menurut dia, serangan penyakit akibat jamur itu memiliki gejala serangan awal berupa bercak kecil berbentuk oval.

Bercak muncul pertama kali pada daun terbawah kemudian berkembang ke atas.

Serangan parah bisa menyebabkan tanaman mengering dan akhirnya mati.

Sementara itu, petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan-pengamat hama penyakit wilayah pengamatan Kecamatan Sumbang dan Kembaran, Chrisna tri daya nur Ahmad menambahkan serangan jamur memang menjadi tantangan petani yang menanam jagung pada musim hujan.

"Kalau tanam jagung di penghujan ya memang tantangannya kena jamur," katanya.

Dia menjelaskan, serangan jamur bukan termasuk penyakit utama pada jagung tetapi beberapa musim terakhir serangannya mulai banyak muncul terutama pada musim penghujan.

Kendati demikian, jika tidak dilakukan penanganan secara serius ada kemungkinan bisa menjadi penyakit utama yang cukup merugikan bagi petani.

"Serangan jamur ini disebabkan oleh cendawan helminthosporium turcicum," katanya.

Dia mengatakan, pengendalian jamur secara preventif bisa melakukan penyemprotan agensia hayati jenis paenibacillus polymixa pada umur 2, 4, 6 minggu setelah tanam.

"Selain itu pemusnahan seluruh bagian tanaman yang terinfeksi sampai ke akarnya. Sanitasi lahan untuk mengurangi kelembaban di sekitar tanaman dan terakhir jika diperlukan menggunakan fungisida kimia berbahan aktif mancozeb atau dithiocarbamate," katanya.


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024