Blora (Antaranews Jateng) - Polres Blora meringkus seorang pencuri kayu di kawasan hutan kawasan pemangkuan hutan (KPH) Cepu yang sempat melukai petugas Perhutani saat melakukan aksinya.
Kapolres Blora AKBP Antonius Anang di Blora, Senin, mengatakan, pelaku nekat melukai petugas karena memergoki aksinya saat mencuri.
Tersangka yang telah ditangkap tersebut diketahui bernama Suwardi (47) asal Tuban, Jawa Timur.
"Dalam aksinya pelaku tidak sendiri, ada sekitar 19 orang lain yang terlibat dalam pencurian kayu," ungkapnya.
Tindak pidana itu sendiri, lanjut dia, bermula ketika petugas gabungan Perhutani yang melakukan patroli menemui para pelaku saat sedang memotong kayu jati di hutan.
Petugas yang mengetahui hal itu kemudian mendatangi dan menegur pelaku. Para pelaku yang ditegur tersebut kemudian berhamburan melarikan diri.
Namun tak berselang lama, tersangka dan beberapa temannya kembali mendatangi petugas dan menyerang menggunakan senjata tajam.
Tersangka sendiri dijerat dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan.
Selain itu, kata Antonius, 19 rekan pelaku yang sempat kabur saat ini masih diburu.
Kapolres Blora AKBP Antonius Anang di Blora, Senin, mengatakan, pelaku nekat melukai petugas karena memergoki aksinya saat mencuri.
Tersangka yang telah ditangkap tersebut diketahui bernama Suwardi (47) asal Tuban, Jawa Timur.
"Dalam aksinya pelaku tidak sendiri, ada sekitar 19 orang lain yang terlibat dalam pencurian kayu," ungkapnya.
Tindak pidana itu sendiri, lanjut dia, bermula ketika petugas gabungan Perhutani yang melakukan patroli menemui para pelaku saat sedang memotong kayu jati di hutan.
Petugas yang mengetahui hal itu kemudian mendatangi dan menegur pelaku. Para pelaku yang ditegur tersebut kemudian berhamburan melarikan diri.
Namun tak berselang lama, tersangka dan beberapa temannya kembali mendatangi petugas dan menyerang menggunakan senjata tajam.
Tersangka sendiri dijerat dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan.
Selain itu, kata Antonius, 19 rekan pelaku yang sempat kabur saat ini masih diburu.