Kudus (Antaranews Jateng) - Pusat perdagangan ("trade center") di kompleks Terminal Induk Jati Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akhirnya disewakan kepada pihak ketiga setelah pemerintah kabupaten setempat menyatakan tidak memiliki anggaran yang cukup untuk melanjutkan pembangunannya.

"Tahun ini Pemkab Kudus memang tidak memiliki anggaran untuk melanjutkan pembangunan `trade center` tersebut," kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil didampingi Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti di sela-sela mengunjungi "Trade Center" Kudus, Rabu.

Untuk itu, kata dia, dipilihlah jalan lain berupa kerja sama dengan pihak ketiga.

Pihak swasta yang akan diajak kerja sama, memiliki kewajiban menyelesaikan pembangunan "trade center" tersebut.

Berdasarkan pengalaman kerja sama dengan pihak swasta, kata dia, dalam pengelolaannya lebih profesional.

"Saat ini sudah ada pihak ketiga yang mengajukan kerja sama dalam bentuk sewa bangunan tersebut," ujarnya.

Rencananya, kata dia, pihak ketiga yang hendak menyewa akan digunakan untuk bioskop, sedangkan lantai dasar bisa dimanfaatkan pelaku UMKM.

Kapasitas tempat duduk untuk tempat hiburan tersebut, kata dia, sekitar 150 tempat duduk, sedangkan jumlah bioskopnya ada empat ruang.

Pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga, sedangkan Pemkab Kudus menerima pembayaran sewa untuk setiap tahunnya.

"Kami juga akan mengupayakan agar setiap periode tertentu ada pameran dengan menghadirkan pelaku UMKM Kudus," ujarnya.

Tempat parkir kendaraan bermotor, diupayakan bisa memanfaatkan terminal yang diperkirakan pada malam hari kondisinya tidak ada aktivitas bus yang masuk terminal.

Kepala Dinas Perdagangan Sudiharti menambahkan bahwa dari sejumlah pihak swasta yang mengajukan penawaran, hanya satu yang benar-benar ingin melakukan kerja sama yang nantinya hendak digunakan untuk bioskop.

Pembangunan pusat perdagangan di atas lahan seluas 4.618 meter persegi yang berada di kompleks Terminal Induk Jati Kudus tersebut, dimulai sejak 2017 dengan anggaran sebesar Rp12,46 miliar, sedangkan untuk pengaspalan jalan menuju "trade center" dianggarkan sekitar Rp900-an juta.

Sementara luas bangunan "trade center" sekitar 2.180 meter yang pengerjaannya selesai bulan Desember 2017.

Hanya saja, bangunan berlantai tersebut belum selesai seluruhnya karena masih ada lanjutan pembangunan, terutama untuk jendela, atap lantai dua, penuntasan dinding bangunan serta tangga berjalan. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024