Jakarta (Antaranews Jateng) - Pada hari ini, sebagian orang sudah harus mengakhiri masa liburan Natal dan Tahun Baru mereka. Namun, terkadang, ada yang merasa suasana hatinya semakin memburuk usai liburan.
Psikoterapis asal New York City, Linda Walter, L.C.S.W., pernah mengungkapkan dalam Psychology Today, bahwa salah satu penyebabnya adalah kelelahan.
"Jika Anda sering bepergian atau sering bepergian selama liburan, Anda mungkin lelah setelahnya. Kelelahan dapat menyebabkan kita merasa lelah dan sedih," kata dia.
Penyebab lainnya adalah tumpukan pekerjaan yang menanti. Anda mengambil hari libur dan punya waktu untuk beristirahat dan bersantai dan sekarang saatnya kembali bekerja setiap hari.
Selain itu, Anda mungkin terlalu banyak makan selama liburan dan ketika liburan usai muncul rasa bersalah dalam diri. Hal lainnya adalah kemungkinan Anda kecewa dengan liburan karena merasa bukan liburan seperti itu yang Anda harapkan dan kini semuanya berakhir.
Lisa mengatakan, tak sedikit dari Anda yang banyak berinteraksi dengan anggota keluarga selama liburan. Namun, terkadang Anda merasa kecewa dengan interaksi itu, mungkin karena perilaku mereka dan lainnya.
"Ini dapat menyebabkan kesedihan. Di lain waktu, kita mungkin mengalami kegembiraan luar biasa karena bisa bersama anggota keluarga, kemudian sangat merindukan mereka ketika mereka pulang," kata Linda.
Di sisi lain, life coach asal Inggris Carole Ann Rice mengatakan dalam laman Mirror bahwa merasa suasana hati memburuk usai liburan cukup banyak dialami orang-orang dan ini normal.
"Itu biasa. Jika Anda tidak puas dengan kehidupan, Anda berpikir: 'Saya akan liburan yang menyenangkan dan itu akan memberi saya kesempatan untuk menilai kembali hubungan / pekerjaan / kesehatan / kehidupan saya."Lalu Anda pulang, merasa luar biasa ... dan kenyataan pahitnya adalah Anda belum mengubah apa-apa," papar dia.
Baca juga: Manajemen waktu, kunci kebahagiaan ibu rumah tangga
Baca juga: 5 tips meningkatkan kesehatan mental tahun 2019
Baca juga: Stres bikin otak mengecil
Baca juga: Resolusi tahun baru Mark Zuckerberg: membenahi Facebook
Baca juga: Resolusi Gisella Anastasia di tahun 2019 (video)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Psikoterapis asal New York City, Linda Walter, L.C.S.W., pernah mengungkapkan dalam Psychology Today, bahwa salah satu penyebabnya adalah kelelahan.
"Jika Anda sering bepergian atau sering bepergian selama liburan, Anda mungkin lelah setelahnya. Kelelahan dapat menyebabkan kita merasa lelah dan sedih," kata dia.
Penyebab lainnya adalah tumpukan pekerjaan yang menanti. Anda mengambil hari libur dan punya waktu untuk beristirahat dan bersantai dan sekarang saatnya kembali bekerja setiap hari.
Selain itu, Anda mungkin terlalu banyak makan selama liburan dan ketika liburan usai muncul rasa bersalah dalam diri. Hal lainnya adalah kemungkinan Anda kecewa dengan liburan karena merasa bukan liburan seperti itu yang Anda harapkan dan kini semuanya berakhir.
Lisa mengatakan, tak sedikit dari Anda yang banyak berinteraksi dengan anggota keluarga selama liburan. Namun, terkadang Anda merasa kecewa dengan interaksi itu, mungkin karena perilaku mereka dan lainnya.
"Ini dapat menyebabkan kesedihan. Di lain waktu, kita mungkin mengalami kegembiraan luar biasa karena bisa bersama anggota keluarga, kemudian sangat merindukan mereka ketika mereka pulang," kata Linda.
Di sisi lain, life coach asal Inggris Carole Ann Rice mengatakan dalam laman Mirror bahwa merasa suasana hati memburuk usai liburan cukup banyak dialami orang-orang dan ini normal.
"Itu biasa. Jika Anda tidak puas dengan kehidupan, Anda berpikir: 'Saya akan liburan yang menyenangkan dan itu akan memberi saya kesempatan untuk menilai kembali hubungan / pekerjaan / kesehatan / kehidupan saya."Lalu Anda pulang, merasa luar biasa ... dan kenyataan pahitnya adalah Anda belum mengubah apa-apa," papar dia.
Baca juga: Manajemen waktu, kunci kebahagiaan ibu rumah tangga
Baca juga: 5 tips meningkatkan kesehatan mental tahun 2019
Baca juga: Stres bikin otak mengecil
Baca juga: Resolusi tahun baru Mark Zuckerberg: membenahi Facebook
Baca juga: Resolusi Gisella Anastasia di tahun 2019 (video)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa