Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan mengintensifkan program kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat pada tahun 2019 mendatang.
"Tujuannya adalah membangun kesadaran masyarakat terhadap upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana," kata Staf PMI Banjarnegara bidang Penanggulangan Bencana Alam dan Humas, M. Alwan Rifai, di Banjarnegara, Senin.

Dia menjelaskan, sepanjang tahun 2018 pihaknya telah melaksanakan pelatihan desa tangguh bencana sebagai implementasi program kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat.

"Kami melaksanakan pelatihan sebanyak empat kali di empat desa yang berbeda di Kabupaten Banjarnegara," katanya.

Empat desa dimaksud, kata dia, adalah Desa Majasari Kecamatan Pagentan, Desa Sokaraja Kecamatan Pagentan, Desa Kertosari Kecamatan Kalibening, dan Desa Lawen Kecamatan Pandanarum.

"Desa Kertosari itu merupakan salah satu desa yang pernah terdampak langsung gempa bumi beberapa bulan yang lalu," katanya.

Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan mengoptimalkan sosialisasi mitigasi bencana ke sekolah-sekolah.

"Kami ada program sekolah siaga bencana untuk menyosialisasikan mengenai mitigasi bencana ke sekolah-sekolah," katanya.

Dengan sosialisasi yang optimal dan menyeluruh, kata dia, maka diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap upaya pengurangan risiko bencana.

"Selain itu kami berharap masyarakat akan siap sedia apabila terjadi bencana alam di wilayahnya, sehingga jumlah korban dan kerusakan dapat diminalisir. Apalagi Banjarnegara merupakan wilayah yang rawan longsor," katanya

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024