Boyolali (Antaranews Jateng) - PT Pertamina (Persero) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Boyolali berhasil meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
"Kami berhasil meraih kategori emas," kata Manajer Unit Komunikasi dan CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng dan DIY Andar Titi Lestari di Boyolali, Senin.
Ia mengatakan pencapaian tersebut merupakan bentuk komitmen Pertamina untuk menjadi perusahaan energi berkelas dunia yang memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Adapun, dikatakannya, beberapa upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan di TBBM Boyolali di tahun 2018 adalah terbentuknya workshop Sriekandi Patra dan integrasi program edukasi berbasis lingkungan, yaitu Campbell II Edupark.?
Ia mengatakan workshop Sriekandi Patra tersebut merupakan pembinaan berupa pelatihan membatik bagi kelompok penyandang disabilitas agar dapat berkarya dan mandiri.
"Dari kegiatan membatik ini, kelompok Sriekandi Patra telah menghasilkan satu motif khusus yang sudah mendapat hak paten yaitu batik motif lembu patra dengan capaian omzet hingga Rp50 juta selama 2018," katanya.
Sedangkan untuk pengembangan Campbell II Edupark merupakan upaya TBBM Boyolali untuk memberdayakan kawasan yang semula berupa lahan kritis menjadi sumber penghasilan bagi desa dan warga sekitar.
"Upayanya dengan memberikan program edukasi tentang tenaga hidrolik dari kincir pompa hidrolik, edukasi peternakan sapi hingga mengolah limbah kotoran sapi menjadi biogas, dan edukasi `zero waste` dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif," katanya.
Sementara itu, ke depan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan lingkungan dan memberdayakan masyarakat berkelanjutan.
"Tujuannya untuk menciptakan kemandirian serta peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar unit operasi sehingga kami optimistis di tahun depan dapat meraih peringkat Proper yang lebih baik lagi," katanya.
"Kami berhasil meraih kategori emas," kata Manajer Unit Komunikasi dan CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng dan DIY Andar Titi Lestari di Boyolali, Senin.
Ia mengatakan pencapaian tersebut merupakan bentuk komitmen Pertamina untuk menjadi perusahaan energi berkelas dunia yang memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Adapun, dikatakannya, beberapa upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan di TBBM Boyolali di tahun 2018 adalah terbentuknya workshop Sriekandi Patra dan integrasi program edukasi berbasis lingkungan, yaitu Campbell II Edupark.?
Ia mengatakan workshop Sriekandi Patra tersebut merupakan pembinaan berupa pelatihan membatik bagi kelompok penyandang disabilitas agar dapat berkarya dan mandiri.
"Dari kegiatan membatik ini, kelompok Sriekandi Patra telah menghasilkan satu motif khusus yang sudah mendapat hak paten yaitu batik motif lembu patra dengan capaian omzet hingga Rp50 juta selama 2018," katanya.
Sedangkan untuk pengembangan Campbell II Edupark merupakan upaya TBBM Boyolali untuk memberdayakan kawasan yang semula berupa lahan kritis menjadi sumber penghasilan bagi desa dan warga sekitar.
"Upayanya dengan memberikan program edukasi tentang tenaga hidrolik dari kincir pompa hidrolik, edukasi peternakan sapi hingga mengolah limbah kotoran sapi menjadi biogas, dan edukasi `zero waste` dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif," katanya.
Sementara itu, ke depan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan lingkungan dan memberdayakan masyarakat berkelanjutan.
"Tujuannya untuk menciptakan kemandirian serta peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar unit operasi sehingga kami optimistis di tahun depan dapat meraih peringkat Proper yang lebih baik lagi," katanya.