Solo (Antaranews Jateng) - Penukaran uang lama atau tahun emisi 1998-1999 Bank Indonesia (BI) Surakarta hingga Minggu (30/12) mencapai Rp574.830.000.

"Penukarannya kami buka sampai tanggal 30 Desember 2018," kata Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Kantor Perwakilan BI Surakarta Bakti Artanta di Solo, Senin.

Dari keseluruhan pecahan yang ditukarkan masyarakat, lanjutnya, didominasi pecahan Rp100.000 dan Rp50.000.

Ia mengatakan tidak hanya dari dalam kota, namun penukar juga berasal dari luar kota bahkan luar provinsi.

"Kemarin saat kami membuka layanan penukaran di `car free day`, ada juga yang dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Ia sengaja membawa uang rupiah emisi 1998-1999 sebesar Rp4 juta," katanya.

Penukaran dilakukan karena mulai awal tahun 2019 BI resmi menarik seluruh uang rupiah emisi 1998-1999 dari peredaran.

"Beberapa uang yang tidak lagi berlaku tersebut, di antaranya uang pecahan Rp10.000 dengan gambar pahlawan Cut Nyak Dien, pecahan Rp20.000 dengan gambar Ki Hajar Dewantara," katanya.

Selain itu, lanjutnya, pecahan Rp50.000 dengan gambar WR Supratman dan pecahan Rp100.000 dengan gambar Soekarno-Hatta.

Sebelumnya Kepala Kantor Perwakilan BI Surakarta Bandoe Widiarto mengatakan program penukaran tersebut sudah diberlakukan sejak 10 tahun yang lalu.

"Pada lima tahun pertama dilakukan di bank umum, sedangkan pada lima tahun kedua dilakukan di Kantor BI," katanya. 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024