Boyolali (Antaranews Jateng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali bersama Provinsi Jateng memasang lima unit Closed Circuit Television (CCTV), di daerah pemukiman penduduk kawasan rawan bencana (KRB) untuk mengantisipasi bencana erupsi Gunung Merapi.

Kepala BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, di Boyolali, Rabu, mengatakan, lima unit CCTV tersebut dipasang di daerah pemukiman penduduk, masuk kawasan rawan bencana (KRB), seperti di Desa Tlogolele Kecamatan Selo, Boyolali.
   
"Desa Tlogolele permukiman penduduk yang paling dekat dengan puncak Merapi, atau masuk KRB III. Alat CCTV ini untuk mengetahui lebih cepat jika terjadi erupsi Merapi yang datang secara tiba-tiba," kata Bambang Sinungharjo.

Menurut Bambang Sinungharjo, Gunung Merapi sejak akhir November 2018 sudah mengeluarkan lava pijar, meski gugurannya tidak mengarah ke Desa Tlogolele atau wilayah Boyolali lainnya, namun warga di KRB harus tetap meningkatkan kewaspadaan.

Guguran lava pijar Merapi selama ini, lanjutnya, memang mengarah ke hulu Kali Gendol ke wilayah Sleman Yogyakarta 
     
Kendati demikian, pihaknya memasang alat CCTV sebanyak lima unit di Desa Tlogolele Selo tersebut, sejak Kamis (20/12) hingga sekarang. Dipilihnya Tlogolele, karena masuk KRB III yang memiliki jarak radius sekitar tiga kilometer dari puncak.

"Kami dengan alat CCTV ini dapat mengakses secara langsung melalui smartphone," katanya.
     
Dia mengatakan lima titik yang dipasang CCTV dapat memantau kondisi dan situasi di wilayah yang perlu pengawasan secara intens, seperti di jalur evakuasi, di Dukuh Stabelan Tlogolele yang menjadi pemukiman yang paling dekat dengan puncak Merapi.

"Alat itu, sebagai deteksi dini kalau terjadi apa-apa, termasuk kemungkinan luncuran awan panas dan sebagainya, sehingga langkah penanganan dapat efektif," katanya.

Menurut dia, kondisi Merapi hingga sekarang statusnya waspada. Pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama di wilayah KRB II, untuk tetap mengikuti perkembangan rekomendasi yang dikeluarkan, dari instans terkait.

Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat tetap tenang dan jangan termakan isu atau berita tidak benar, serta tetap menjaga kewaspadaan.

 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024