Semarang (Antaranews Jateng) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendorong penambahan kelompok tani (KT) dan kelompok wanita tani (KWT) menjadi 100 kelompok pada tahun 2019.

     "Dari 37 kelompok yang ada sekarang ini akan bertambah hingga 100 kelompok pada 2019. Jadi, lebih merata di seluruh kelurahan dan kecamatan," katanya di Semarang, Kamis.

     Hal tersebut diungkapkannya saat Farm Field Day atau Hari Temu Lapang Optimalisasi Pekarangan di Blok B Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Bandarharjo Lestari, Semarang.

     Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi mengapresiasi program "urban farming" yang sudah dua tahun ini berjalan karena telah mampu menggerakkan warga Semarang untuk membuat lingkungannya lebih hijau.

     Program urban farming, kata dia, merupakan kegiatan pertanian yang digalakkan di perkotaan dengan mengoptimalkan setiap jengkal lahan menjadi lebih produktif.

     "Di kota metropolitan yang memiliki keterbatasan lahan, bukan berarti tidak bisa menanam. Menanam bisa dilakukan dengan tabulampot (tanaman buah dalam pot), polybag, ataupun hidroponik," katanya.

     Sekarang ini, kata politikus PDI Perjuangan itu, masih ada 2.700 hektare lahan pertanian produktif yang ada di Kota Semarang, yakni Kecamatan Gunungpati dan Mijen.

     Namun, kata dia, pertanian perkotaan akan terus didorong di 14 kecamatan lainnya dengan memanfaatkan lahan di pekarangan yang dimilikinya sejalan dengan Program Hatinya (Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman) PKK.

     Dengan "urban farming", kata Hendi, tidak perlu kerepotan jika ingin memasak karena bahan-bahannya sudah ada dan bisa dipetik dari pekarangan sendiri yang bisa meningkatkan gizi sekaligus ekonomi keluarga.

     Bahkan, ia sampai memborong masakan hasil olahan KT dan KWT dari hasil panen di lahan "urban farming" masing-masing yang dipamerkan pada kegiatan tersebut.

     "Tadi, saya beli jus serai, botok kelor. Semua hasil dari olahan KT dan KWT yang pasti bisa menambah nilai ekonomi keluarga. Ke depan, etrus lakukan inovasi kreatif," katanya.

     Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang WP Rusdiana mengatakan pendampingan terus dilakukan terhadap KT dan KWT, mulai pembibitan hingga pemeliharaan.

     "Sebagai optimalisasi kegiatan pertanian perkotaan, kami lakukan pendampingan, bantuan bibit, toga, tabulampot, hidroponik, hingga pemeliharaan dan perlombaan," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024