Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah masih akan menggratiskan tarif di ruas tol Salatiga-Kartasura pada momentum Natal dan Tahun Baru 2019 mengingat belum ada penentuan tarif dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Keputusan Menteri (Kepmen).

"Kami juga belum tahu apakah tetap dengan tarif Rp1.000/kilometer atau tidak. Saat ini masih menunggu keluarnya Kepmen," kata Direktur Jasamarga Solo-Ngawi (JSN) David Wijayatno di Solo, Kamis. 

Adapun pada momentum Natal dan Tahun Baru 2019 ruas tol tersebut sudah bisa beroperasi meskipun sifatnya masih fungsional, sedangkan dari empat tempat peristirahatan di sepanjang ruas tersebut, nantinya baru akan difungsikan dua titik. 

Mengenai adanya titik rawan longsor, pihaknya menjamin semua titik dalam kondisi aman. Ia mengatakan JSN sudah memperhitungkan kemiringan dari berbagai sisi.

"Desain jalan sendiri juga sudah dibuat untuk mengantisipasi terjadinya longsor," katanya.

Sementara itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh pengguna jalan tol, khususnya pengemudi jarak jauh, agar lebih berhati-hati mengingat di ruas tol Salatiga-Kartasura merupakan titik lelah pengemudi. 

"Untuk batas kecepatan, dari Semarang hingga Karanganyar diimbau batas maksimal 80 km/jam dan untuk Ngawi hingga Wilangan batas maksimal bisa mencapai 100 km/jam," katanya.

Disinggung mengenai ruas tol Salatiga-Ngawi, dikatakannya, hingga saat ini masih menyisakan pengerjaan tiga gerbang pintu tol, yaitu pintu tol Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, pintu tol Jalan Raya Purwodadi, dan Pintu Tol Sragen Timur.

"Untuk pintu tol Adi Soemarmo dan Jalan Raya Purwodadi sudah dalam proses konstruksi, sedangkan pintu tol Sragen Timur masih proses pembebasan lahan," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024