Semarang (Antaranews Jateng) - Badan Layanan Umum (BLU) Transsemarang fokus menyelesaikan tiga shelter baru yang tersebar di berbagai wilayah hingga akhir 2018.
"Kami terus pantau progres pembangunan tiga shelter ini agar tidak molor dari target," kata Kepala BLU Transsemarang Ade Bhakti Ariawan di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Ketiga shelter Transsemarang itu, yakni Shelter Semarang Zoo (Kebun Binatang Mangkang), Shelter Unika Soegijapranata, dan Shelter Bandara Ahmad Yani Semarang.
Masing-masing shelter tersebut, kata dia, menunjukkan progres pembangunan yang hampir 100 persen sehingga diharapkan bisa dirampungkan pada akhir tahun ini.
"Sekarang sudah tahap `finishing`. Ketiganya memiliki konsep berbeda menyesuaikan kontur tanah, seperti Shelter Unika yang desainnya modern," katanya.
Desain modern, kata dia, seperti diterapkan di Shelter Simpang Lima, sementara untuk Shelter Semarang Zoo dikonsep binatang dengan desain gambar harimau.
"Kedua shelter ini anggarannya masing-masing Rp100 juta, sementara untuk Shelter Bandara Ahmad Yani sekitar Rp550 juta. Itu baru pembangunan tahap pertama," katanya.
Untuk Shelter Semarang Zoo, kata dia, akan langsung terkoneksi dengan kantong parkir di belakang shelter tersebut sehingga memudahkan masyarakat pengguna layanan transportasi massal itu.
Sekarang, Ade mengaku masih terus berkoordinasi dengan pengelola Semarang Zoo, Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan pemerintah pusat untuk kelancaran akses BRT Transsemarang .
Di depan Shelter Semarang Zoo, kata dia, terdapat median jalan yang menghalangi akses bus yang berhenti di shelter, namun sampai sekarang ini belum dilakukan pembongkaran.
"Kalau Shelter Bandara Ahmad Yani, tahap kedua nanti akan dilengkapi selasar yang menghubungkan pintu keberangkatan dengan area parkir," katanya.
"Fasilitasnya lebih lengkap, seperti pendingin udara, `information system`, dan sebagainya, seperti yang ada di Shelter Simpang Lima," katanya.
"Kami terus pantau progres pembangunan tiga shelter ini agar tidak molor dari target," kata Kepala BLU Transsemarang Ade Bhakti Ariawan di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Ketiga shelter Transsemarang itu, yakni Shelter Semarang Zoo (Kebun Binatang Mangkang), Shelter Unika Soegijapranata, dan Shelter Bandara Ahmad Yani Semarang.
Masing-masing shelter tersebut, kata dia, menunjukkan progres pembangunan yang hampir 100 persen sehingga diharapkan bisa dirampungkan pada akhir tahun ini.
"Sekarang sudah tahap `finishing`. Ketiganya memiliki konsep berbeda menyesuaikan kontur tanah, seperti Shelter Unika yang desainnya modern," katanya.
Desain modern, kata dia, seperti diterapkan di Shelter Simpang Lima, sementara untuk Shelter Semarang Zoo dikonsep binatang dengan desain gambar harimau.
"Kedua shelter ini anggarannya masing-masing Rp100 juta, sementara untuk Shelter Bandara Ahmad Yani sekitar Rp550 juta. Itu baru pembangunan tahap pertama," katanya.
Untuk Shelter Semarang Zoo, kata dia, akan langsung terkoneksi dengan kantong parkir di belakang shelter tersebut sehingga memudahkan masyarakat pengguna layanan transportasi massal itu.
Sekarang, Ade mengaku masih terus berkoordinasi dengan pengelola Semarang Zoo, Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan pemerintah pusat untuk kelancaran akses BRT Transsemarang .
Di depan Shelter Semarang Zoo, kata dia, terdapat median jalan yang menghalangi akses bus yang berhenti di shelter, namun sampai sekarang ini belum dilakukan pembongkaran.
"Kalau Shelter Bandara Ahmad Yani, tahap kedua nanti akan dilengkapi selasar yang menghubungkan pintu keberangkatan dengan area parkir," katanya.
"Fasilitasnya lebih lengkap, seperti pendingin udara, `information system`, dan sebagainya, seperti yang ada di Shelter Simpang Lima," katanya.