Purbalingga (Antaranews Jateng) - Puluhan hektare tanaman sayuran di Desa Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terserang jamur akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi di lereng Gunung Slamet dalam beberapa hari terakhir. 

"Jamur yang menyebabkan busuk daun ini menyerang tanaman kubis, cabai, kentang, dan beberapa lainnya. Sementara ini hanya wortel yang masih bisa bertahan dari serangan jamur," kata Kepala Desa Serang Sugito di Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa.

Akibat serangan jamur tersebut, lanjut dia, tanaman sayuran yang dibudidayakan petani di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, rata-rata mengalami penurunan produksi lebih dari 50 persen.

Dia mencontohkan tanaman kubis jika pada musim kemarau bisa mencapai 40-50 ton per hektare, namun saat musim hujan hanya berkisar 15-20 ton per hektare.

Selain itu, tanaman cabai merah besar saat cuaca normal dapat menghasilkan 15 ton per hektare, namun kini hanya berkisar 7-8 ton per hektare akibat serangan jamur yang menyebabkan busuk daun.

"Oleh karena itu, harga sayuran cenderung naik karena pasokan dari petani berkurang," katanya.

Berdasarkan pantauan di Pasar Segamas, Purbalingga, harga beberapa jenis sayuran telah beranjak naik, antara lain kubis yang sebelumnya Rp6.000 per kilogram menjadi Rp9.000 per kilogram, sawi dari Rp4.000 per kilogram menjadi Rp6.000 per kilogram, dan daun bawang dari kisaran Rp8.000-Rp9.000 per kilogram menjadi Rp11.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang, Watinah mengatakan kenaikan harga sayuran tersebut terjadi karena pasokan dari petani di sentra-sentra penghasil sayuran berkurang seiring dengan adanya peningkatan intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir.

"Katanya sih, akibat tingginya intensitas hujan, banyak tanaman yang terserang jamur sehingga membusuk, akhirnya pasokan berkurang dan harganya naik," katanya.

Dia menduga harga sayuran akan terus mengalami kenaikan jika intensitas hujan di sentra-sentra penghasil sayuran masih tetap tinggi.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024