Batang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah menggelontorkan dana pembangunan pemecah gelombang Pantai Ujungnegoro senilai Rp9,2 miliar sebagai upaya mengatasi abrasi di sepanjang pesisir itu.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Dislutkanak) Kabupaten Batang Sugiatmo di Batang, Selasa, mengatakan bahwa sejak delapan tahun terakhir ini, abrasi di sepanjang pesisir setempat semakin parah.

"Oleh karena itu, pemkab melalui dana bantuan dari Pemerintah Provinsi Jateng membuat tanggul pemecah gelombang atau dikenal juga sebagai pemecah ombak dengan teknologi Geotube senilai Rp9,2 miliar," katanya.

Menurut dia, saat ini abrasi di sepanjang pesisir di daerah itu sudah mencapai lima meter sehingga perlu diantisipasi agar tingkat abrasi tidak semakin parah.

Pembangunan penahan gelombang dengan teknologi Geotube iti, kata dia, nantinya material berupa pasir yang tergerus air laut akan secara perlahan dapat membentuk pantai lagi.

Ia mengatakan tanggul pemecah gelombang yang dibuat sepanjang 1,7 kilometer tersebut memiliki ketinggian 1,5 meter dan lebar empat meter dengan menggunakan bahan material yang diimpor dari Belanda.

Pembangunan tanggul pemecah gelombang yang sudah dikerjakan selama 30 hari itu, kata dia, diperkirakan selesai dalam beberapa hari ke depan, jika tidak ada kendala berupa ombak besar.?

"Saat ini, progres pembangunan tanggul pemecah gelombang sudah sekitar 85 persen, kurang sedikit pengerjaannya yang mana ditargetkan dalam 35 hari sudah dapat selesai," katanya.

Menurut dia, bahan material untuk tanggul pemecah gelombang yang diimpor dari Belanda itu mampu bertahan hingga 15 tahun ke depan.

"Jadi teknologi Geotube ini, berupa karung yang diisi pasir. Karung ini diimpor dari Belanda yang memiliki kualitas mampu bertahan dari kerusakan hingga 15 tahun ke depan," katanya. 
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024