Magelang (Antaranews Jateng) - Sekitar 6.000 pengguna listrik di Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Magelang meliputi Kabupaten Temanggung, Magelang, Purworejo, dan Kota Magelang belum berlangganan pada PT PLN, kata Manajer UP3 Magelang Yunarsih.
"Mereka selama ini sudah berlistrik, tetapi masih menyalur dari tetangga. Hal ini menjadi sasaran kami agar mereka nantinya berlangganan dengan PLN," katanya usai acara Multi Stakeholder Forum di Hotel Atria Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin.
Ia menuturkan untuk mengetahui secara pasti sekarang pihaknya tengah melakukan survei pelanggan yang sebenarnya sudah berlistrik tetapi masih menyalur tersebut.
Ia menyampaikan dari sejumlah rumah tangga yang masih menyalur tersebut, terbesar di Purworejo dan Kutoarjo, kemudian Tegalrejo.
Menurut dia untuk kabupaten lain juga ada tetapi relatif kecil, seperti Parakan dan Temanggung.
Di sisi lain, katanya pencurian listrik hingga sekarang masih ada, makanya pihaknya gencar melakukan penertiban.
"Kami berharap semua rumah tangga bisa berlangganan, pencurian listrik biasanya untuk penerangan di depan rumah dan bahkan untuk penerangan lapangan bulutangkis," katanya.
Ia menyampaikan sistem kelistrikan UP3 Magelang mempunyai empat gardu induk, yakni Sanggrahan memiliki tiga trafo tenaga (180 MVA), Secang dengan dua trafo tenaga (120 MVA), Temanggung memiliki dua trafo tenaga (120 MVA), dan Purworejo memiliki tiga tenaga (180 MVA).
Ia menuturkan pada tahun 2021 pihaknya mengusulkan untuk pembangunan gardu induk di Ngrajek Kabupaten Magelang dan sudah masuk rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) alasannya di Kabupaten Magelang bagian selatan belum ada gardu induk.
Selain itu, katanya pembangunan gardu induk Ngrajek untuk mendukung pasokan listrik industri di kawasan Tempuran yang relatif lebih dekat dari pada dari Sanggrahan itu untuk lebih bagus lagi tegangannya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024