Kudus (Antaranews Jateng) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak mahasiswa menghindari debat tidak bermutu dan harus mulai berpikir lebih maju dalam menghadapi tantangan global.

"Jika larut dalam perdebatan tidak penting karena bisa menguras energi dan menghambat kreativitas mahasiswa," ujarnya saat kuliah umum dengan tema "Merajut Kebhinekaan Jawa Tengah" di Universitas Muria Kudus (UMK), Jumat.

Ia mencontohkan debat perkara cebong, kampret, atau berdebat persoalan dianiaya atau operasi plastik tentunya bisa menguras energi.

 Dalam persoalan politik, kata dia, perbedaan pasti ada, seperti perbedaan politik dirinya dengan gubernur lain yang sama-sama kader partai. 

Perbedaan tersebut, katanya, merupakan hal biasa dan tidak perlu dipertentangkan terlalu berlebihan. 

 "Jika terus dilakukan perdebatan maka negara ini akan terus ketinggalan dengan negara lain," ujarnya.

Untuk menjaga kebhinekaan, katanya, merupakan tugas semua orang, termasuk mahasiswa.          

Ketika kebhinekaan makin tergerus, maka negara diambang kehancuran, seperti yang terjadi di Syiria.

 Ia mengakui mendapatkan cerita soal pengalaman Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin yang pernah belajar di Syiria yang awalnya kondisi masyarakatnya cukup tentram dan damai, kini porak pranda karena kebhinekaannya hilang. 

 "Adanya fitnah antar saudara membuat negara hancur, tentunya didukung intervensi dari luar," terangnya.

 Untuk itu, kata Ganjar, kebhinekaan harus dijaga karena merupakan modal penting bangsa Indonesia agar tidak bernasib seperti Syiria. 

Ganjar berpesan agar mahasiswa melihat keluar untuk menambah wawasan sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan nantinya bermanfaat bagi dirinya sendiri dan Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga melakukan dialog dengan empat mahasiswa UMK.      

Mereka diberikan pertanyaan sesuai dengan jurusan masing-masing, ada pertanyaan terkait bahaya hoaks, korupsi, hingga terkait pendidikan.
 
Sebelum menutup kuliah umum, Ganjar memberikan kuis dan mahasiswa diberi waktu selama 24 jam untuk membuat vlog dengan tema kebhinekaan yang nantinya diuplod dan ditautkan di Instagram milik gubernur, yakni IGganjar_pranowo. 

 "Nanti akan saya pilih, video terbaik dapat hadiah laptop," ujarnya.

Sebelum kuliah umum, Ganjar melakukan penanaman pohon di kompleks UMK, yakni jeruk pamelo, parijoto dan duku sumber. 

 Rektor UMK Suparnyo mengatakan kuliah umum dilakukan karena mengingat pentingnya memahami kebhinekaan bagi masyarakat, terutama mahasiswa. 

 "Dengan kuliah umum ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan wawasan dari gubernur yang merupakan kepala daerah," ujarnya.

Jumlah mahasiswa yang mencapai 10.000 orang yang berasal dari berbagai daerah, tentunya kuliah umum tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa. 
      

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024