Semarang (Antaranews Jateng) - Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah meminta para pendakwah untuk selalu mengedepankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengajarkan kebaikan dalam setiap kesempatan.
    
"Masyarakat sebenarnya butuh dai yang benar-benar bisa mencerahkan dan mendidik, mengajak untuk berperilaku baik," kata Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Sholahudin Aly di Semarang, Selasa.

Pria yang akrab disapa Gus Sholah itu mengungkapkan kasus dugaan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo yang menyeret nama Habib Bahar bin Smith bisa menjadi pembelajaran bagi para pendakwah.

Ia menyebutkan kritikan kepada pemimpin negara tidak diharamkan atau dilarang, namun harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan sesuai substansi kritikannya, serta tidak mengandung ujaran kebencian.

"Yang dikritik itukan kelakuannya, bukan orangnya. Itu yang sering terlewatkan dari sebuah kritik," ujarnya.

Gus Sholah berharap di Jateng tidak ada sosok yang mengaku tokoh agama, tapi menggembar-gemborkan ujaran kebencian.

"Kami tidak ada seruan khusus untuk menolak pendakwah yang melakukan ujaran kebencian, tapi Ansor Jateng selalu mengingatkan kadernya yang rata-rata aktivis pengajian untuk selalu mengingatkan panitia agar mengundang penceramah yang baik," katanya.

Gus Sholah secara tegas meminta semua pihak untuk tidak memberi kesempatan tampil bagi para pendakwah yang tidak mendukung NKRI.

"Kami khawatir, para pendakwah berideologi yang tidak klir terhadap NKRI, masih mendapatkan panggung di hadapan massa, padahal mereka tidak punya kepedulian terhadap NKRI," ujarnya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024