Kudus (Antaranews Jateng) - Trabas sepeda motor trail yang sering digelar di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta ambil rute daerah yang memiliki potensi wisata sekaligus untuk mempromosikan kepada peserta trabas, kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil.
"Apalagi, banyak daerah di Kabupaten Kudus yang memiliki potensi wisata, salah satunya Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus," ujarnya didampingi Wakil Bupati Kudus Hartopo serta Asisten Deputi Industri dan Promosi Kementrian Pemuda dan Olahraga Sandi Suwardi Hasan saat pelepasan start adventure trail trabas bareng di Rahtawu, Kudus, Minggu.
Ia berharap kegiatan serupa tidak hanya digelar sekali ini saja, melainkan bisa menjadi agenda rutin di Kabupaten Kudus.
Hal itu, kata dia, lantaran pesertanya tidak hanya dari masyarakat Kudus, melainkan dari sejumlah daerah.
Setidaknya, lanjut dia, peserta asal luar kota yang melihat potensi wisata di Kudus nantinya akan tertarik mengunjunginya.
Ia juga mengapresiasi kegiatan trabas hari ini (2/12) yang merupakan sinergi antara pemerintah daerah dengan Pemerintah Pusat yang bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata di Kudus.
"Ini bentuk sinergi pemkab dan pemerintah pusat untuk mempromisikan sport tourism supaya dikenal di kancah nasional atau bahkan internasional," jelasnya.
Potensi wisata yang ada di Desa Rahtawu, di antaranya mulai dari wisata alam, wisata sejarah, hingga wisata olahraga.
Untuk potensi kuliner, kata dia, terdapat kopi muria yang tentunya memiliki cita rasa khas.
Asisten Deputi Industri dan Promosi Kementrian Pemuda dan Olahraga Sandi Suwardi Hasan mengatakan bahwa di Kabupaten Kudus memang memiliki potensi, salah satunya sport tourisme.
Untuk itu, kedepan akan dijadikan sebuah even tahunan agar nantinya bisa menjadi kebanggaan warga di Kabupaten Kudus.
Sebelumnya, lanjut dia, juga digelar kegiatan di beberapa daerah, seperti di Blitiar ada lari malam, kemudian pencak silat on the sea, serta futsal.
Oleh karena itu, dia akan mendorong potensi yang ada di Kudus karena memiliki sport torusim yang bisa dijadikan agenda nasional karena sebelumnya juga digelar kejuaraan downhill.
Jumlah peserta trabas sekitar 500-an peserta dengan rute trabas mulai dari Lapangan Desa Gondosari, kemudian menuju Kedungsari, Serni, Ternadi, Rahtawu, Bategede, dan Kedungsari.
"Apalagi, banyak daerah di Kabupaten Kudus yang memiliki potensi wisata, salah satunya Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus," ujarnya didampingi Wakil Bupati Kudus Hartopo serta Asisten Deputi Industri dan Promosi Kementrian Pemuda dan Olahraga Sandi Suwardi Hasan saat pelepasan start adventure trail trabas bareng di Rahtawu, Kudus, Minggu.
Ia berharap kegiatan serupa tidak hanya digelar sekali ini saja, melainkan bisa menjadi agenda rutin di Kabupaten Kudus.
Hal itu, kata dia, lantaran pesertanya tidak hanya dari masyarakat Kudus, melainkan dari sejumlah daerah.
Setidaknya, lanjut dia, peserta asal luar kota yang melihat potensi wisata di Kudus nantinya akan tertarik mengunjunginya.
Ia juga mengapresiasi kegiatan trabas hari ini (2/12) yang merupakan sinergi antara pemerintah daerah dengan Pemerintah Pusat yang bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata di Kudus.
"Ini bentuk sinergi pemkab dan pemerintah pusat untuk mempromisikan sport tourism supaya dikenal di kancah nasional atau bahkan internasional," jelasnya.
Potensi wisata yang ada di Desa Rahtawu, di antaranya mulai dari wisata alam, wisata sejarah, hingga wisata olahraga.
Untuk potensi kuliner, kata dia, terdapat kopi muria yang tentunya memiliki cita rasa khas.
Asisten Deputi Industri dan Promosi Kementrian Pemuda dan Olahraga Sandi Suwardi Hasan mengatakan bahwa di Kabupaten Kudus memang memiliki potensi, salah satunya sport tourisme.
Untuk itu, kedepan akan dijadikan sebuah even tahunan agar nantinya bisa menjadi kebanggaan warga di Kabupaten Kudus.
Sebelumnya, lanjut dia, juga digelar kegiatan di beberapa daerah, seperti di Blitiar ada lari malam, kemudian pencak silat on the sea, serta futsal.
Oleh karena itu, dia akan mendorong potensi yang ada di Kudus karena memiliki sport torusim yang bisa dijadikan agenda nasional karena sebelumnya juga digelar kejuaraan downhill.
Jumlah peserta trabas sekitar 500-an peserta dengan rute trabas mulai dari Lapangan Desa Gondosari, kemudian menuju Kedungsari, Serni, Ternadi, Rahtawu, Bategede, dan Kedungsari.