Solo (Antaranews Jateng) - PT PLN (Persero) Area Surakarta terus melakukan koordinasi dengan sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengembangkan jaringan kelistrikan.
     "Koordinasi ini kami lakukan untuk mengetahui kebutuhan listrik ke depan. Kami ingin memperoleh informasi terkait kebutuhan calon pelanggan baik itu kalangan industri maupun rumah tangga," kata Manajer Area PLN Surakarta Mundhakir di Solo, Jumat.
     Selain itu, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan daerah-daerah industri yang ada di bawah Area Surakarta. Dengan begitu, dikatakannya, bisa menjadi acuan untuk memperkuat jaringan listrik di semua daerah.
     Adapun, dikatakannya, berdasarkan data dari PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta, jumlah pelanggan tegangan menengah (TM) pada tahun 2018 mencapai 554 pelanggan. 
     "Dari total tersebut yang merupakan pelanggan baru berjumlah 29 pelanggan," katanya.
     Menurut dia, jumlah tersebut mencakup Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) Surakarta Kota, Manahan, Grogol, Sukoharjo, Kartasura, Karanganyar, Palur, Sragen, Sumberlawang, Wonogiri, dan Jatisrono. 
     Dari sisi beban puncak di wilayah Soloraya saat ini rata-rata sudah mencapai 680 mega volt (MV). Melihat angka tersebut, dikatakannya, wilayah Soloraya memiliki kebutuhan listrik terbesar di area Jawa Tengah dan DIY. 
     "Dari total konsumsi ini, 52 persen di antaranya merupakan kebutuhan untuk industri," katanya.
      Sementara itu, tahun ini pihaknya tengah menyiapkan sebanyak 15 jaringan besar baru. Menurut dia, ada beberapa daerah yang sudah selesai pengerjaannya, di antaranya beberapa titik di Kabupaten Sukoharjo dan di Kabupaten Sragen.
     "Harapan kami dengan adanya jaringan baru bisa mendorong tumbuhnya investasi di wilayah Soloraya," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024