Solo (Antaranews Jateng) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI berupaya memfasilitasi industri mebel agar berkembang, mulai dari sertifikasi standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI), fasilitas mesin peralatan dan restrukturisasi mesin, hingga fasilitasi perpanjangan sertifikasi legalitas kayu dan promosi pemasaran. 
     
"Salah satunya mengenai restrukturisasi mesin ini kami memberikan fasilitas berupa potongan harga pembelian mesin baru," kata Direktur lKM Pangan, Barang Kayu, dan Furnitur Yusnianti pada pembukaan pameran mebel di Rumah Kriya Banjarsari Solo, Rabu.
     
Ia mengatakan sejauh ini program tersebut memperoleh sambutan positif dari para pelaku IKM. Menurut dia, sejak tahun 2014-2017 jumlah penerima program restrukturisasi sebanyak 379 lKM dengan total nilai "reimbursement" atau penggantian pembayaran mencapai Rp42 miliar. 
     
"Dengan demikian, harapan kami program restrukturisasi ini mampu menjadi pendorong IKM untuk melakukan peremajaan mesin," katanya.
     
Sedangkan terkait dengan pemasaran, pihaknya berupaya mendorong pertumbuhan dan perkembangan IKM dengan aktif menggelar pameran. 
     
"Seperti yang saat ini tengah kami lakukan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," katanya.
     
Ia mengatakan selama ini realisasi penjualan mebel melalui pameran cukup menggembirakan, seperti pada pameran bulan Mei lalu nilai penjualan mencapai Rp490 juta. 
     
"Pada saat itu diikuti oleh 15 perusahaan IKM furnitur yang tergabung dalam komunitas industri mebel dan kerajinan Surakarta (KIMKAS) dan Pemprov Jateng," katanya.
     
Selanjutnya, dikatakannya, pada pameran kedua kali ini diikuti oleh 21 IKM dari anggota KIMKAS dengan menampilkan 1.500 produk. 
     
"Harapan kami kegiatan ini dapat membukukan keuntungan yang lebih besar, apalagi saat ini kami melibatkan lebih banyak pelaku usaha dan ada penambahan area display produk yang baru dan desain produk yang inovatif," katanya.
     
Sementara itu, dikatakannya, IKM memberikan kontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, dikatakannya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun ini sebesar 5,17 persen.
     
"Sedangkan tingkat inflasi berada di kisaran 3,5 persen. Angka ini cukup rendah jika dibandingkan sepuluh tahun terakhir yang rata-rata mencapai 5,6 persen," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024