Semarang (Antaranews Jateng) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen minta ulama meningkatkan peran aktifnya guna menjaga situasi kondusif di daerah masing-masing, terutama menjelang Pemilu 2019.
"Saya minta peran ulama ditingkatkan lagi dalam menjaga situasi kondusif wilayah, orang bisa menyusupkan satu atau dua kalimat untuk memecah negara. Dengan munculnya pemberitaan hoaks, maka kita sebagai warga negara memiliki kewajiban yang sama, yaitu bagaimana menjaga lingkungan kita dari ancaman tersebut," katanya di Semarang, Senin.
Wagub menjelaskan momentum-momentum besar di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran ulama, apalagi sejak masa penjajahan, ulama gencar menggelorakan semangat rakyat untuk berjuang mewujudkan kemerdekaan bangsa.
Saat ini, kata Wagub, peran ulama dalam mengisi kemerdekaan adalah membangun karakter generasi muda yang berbudi pekerti sehingga bisa menghormati jasa para pahlawan, orang tua, guru, dan masyarakat yang ada di sekelilingnya.
"Mereka juga akan menjunjung keutuhan NKRI, sehingga tidak mudah dipecah belah oleh berita bohong atau hoaks," ujarnya.
Pejabat yang akrab disapa Gus Yasin ini menyebutkan jika Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran ulama untuk membentuk karakter karena madrasah tertua adalah madrasah pondok pesantren.
Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu juga tidak ingin perbedaan pilihan politik berujung pada perpecahan warga.
"Saya berharap, warga Jawa Tengah dapat menunjukkan kedewasaan berpolitik dan senantiasa menjunjung kerukunan hidup. Demokrasi yang dewasa adalah demokrasi yang dilatarbelakangi dengan kebebasan, bebas menentukan pilihan, tidak ada intimidasi, tekanan, ataupun paksaan untuk memilih seseorang," katanya.
"Saya minta peran ulama ditingkatkan lagi dalam menjaga situasi kondusif wilayah, orang bisa menyusupkan satu atau dua kalimat untuk memecah negara. Dengan munculnya pemberitaan hoaks, maka kita sebagai warga negara memiliki kewajiban yang sama, yaitu bagaimana menjaga lingkungan kita dari ancaman tersebut," katanya di Semarang, Senin.
Wagub menjelaskan momentum-momentum besar di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran ulama, apalagi sejak masa penjajahan, ulama gencar menggelorakan semangat rakyat untuk berjuang mewujudkan kemerdekaan bangsa.
Saat ini, kata Wagub, peran ulama dalam mengisi kemerdekaan adalah membangun karakter generasi muda yang berbudi pekerti sehingga bisa menghormati jasa para pahlawan, orang tua, guru, dan masyarakat yang ada di sekelilingnya.
"Mereka juga akan menjunjung keutuhan NKRI, sehingga tidak mudah dipecah belah oleh berita bohong atau hoaks," ujarnya.
Pejabat yang akrab disapa Gus Yasin ini menyebutkan jika Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran ulama untuk membentuk karakter karena madrasah tertua adalah madrasah pondok pesantren.
Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu juga tidak ingin perbedaan pilihan politik berujung pada perpecahan warga.
"Saya berharap, warga Jawa Tengah dapat menunjukkan kedewasaan berpolitik dan senantiasa menjunjung kerukunan hidup. Demokrasi yang dewasa adalah demokrasi yang dilatarbelakangi dengan kebebasan, bebas menentukan pilihan, tidak ada intimidasi, tekanan, ataupun paksaan untuk memilih seseorang," katanya.