Semarang (Antaranews Jateng) - Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah kesulitan mengontrol konten negatif soal sektor pariwisata di media sosial.

"Kami ada tim yang memantau. Kontrolnya sangat sulit karena ini menyangkut kepentingan banyak pihak dan tidak ada yang mengendalikan," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Urip Sihabuddin saat menjadi pembicara dalam diskusi pariwisata yang digelar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Wilayah Jawa Tengah, di Semarang, Sabtu.

Tren tentang unggahan negatif berkaitan dengan pariwisata di media sosial, lanjut dia, terus ada pada beberapa waktu terakhir ini.

Ia menjelaskan kebanyakan unggahan negatif ini merupakan pengalaman pribadi yang diunggah ke media sosial.

"Misalnya persoalan sampah di suatu hotel atau tempat wisata," katanya.
 
Menurut dia, diperlukan etika dalam bermedia sosial yang mendorong budaya yang mengarah ke optimisme membangun.

Ia memperilakan masyarakat memberi kritikan membangun soal pariwisata.
 
"Yang bagus silakan sampaikan dengan baik. Tetapi yang tidak baik sampaikanlah dengan bahasa yang bagus," katanya.
 
Sementara Ketua PWI Jawa Tengah Amir Mahmud perlu ada kolaborasi antara media arus utama dengan media sosial dalam mendukung hal-hal yang bersifat memromosikan pariwisata.
 
"Upaya ini untuk memerangi hal-hal yang mengganggu pencitraan pariwisata," katanya.
 

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024