Temanggung (Antaranews Jateng) - Populasi ternak domba di Kabupaten Temanggung tertinggi se-Jawa Tengah, kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Slamet Saryono.
Slamet di Temanggung, Jumat, menyebutkan hingga Oktober 2018 jumlah populasi domba di Kabupaten Temanggung mencapai 384.006 ekor dengan jumlah pemilik sebanyak 73.474 orang.
Berdasarkan hasil kajian studi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, katanya, domba merupakan ternak yang mempunyai keunggulan komparatif untuk mengembangkan ekonomi lokal di Kabupaten Temanggung.
"Mempunyai keunggulan komparatif, artinya bahwa peternakan domba di Kabupaten Temanggung di sampaing telah dapat mencukupi sendiri juga mampu memenuhi kebutuhan daerah lain," katanya.
Ia menuturkan tidak kurang dari 36.500 ekor per tahun ternak domba Temanggung telah dikirim ke berbagai daerah, antara lain DKI, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Oleh karena itu guna menjaga kesinambungan dan meningkatkan kualitas domba Temanggung telah kami hibahkan setiap tahun berupa induk-induk unggul kepada kelompok-kelompok ternak domba," katanya.
Secara keseluruhan, katanya, pengembangan populasi ternak di Kabupaten Temanggung masih terkendala belum dimanfaatkannya potensi peternakan secara optimal.
Ia menuturkan populasi ternak sampai Oktoner 2018 untuk ternak sapi 38.793 ekor dengan pemilik 17.174 orang, kambing 83.103 ekor dengan pemilik 20.536 orang, ayam petelur 757.289 ekor engan pemilik 50 orang, ayam potong 6.296.012 ekor dengan pemilik 125 orang, ayam buras 1.901.302 ekor dengan pemilik 430.934 orang.
Slamet mengatakan kemarin telah digelar kontes ternak untuk menyadarkan masyarakat bahwa potensi peternakan di Kabupaten Temanggung masih layak untuk dikembangkan.
Kontes ternak tersebut juga untuk menggairahkan masyarakat agar giat dalam beternak dan memberikan stimulan bantuan dan penghargaan kepada para peternak yang berprestasi.
"Kegiatan tersebut juga untuk menyosialisasikan program dan kegiatan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, sekaligus menyerap aspirasi masyarakat," katanya.
Slamet di Temanggung, Jumat, menyebutkan hingga Oktober 2018 jumlah populasi domba di Kabupaten Temanggung mencapai 384.006 ekor dengan jumlah pemilik sebanyak 73.474 orang.
Berdasarkan hasil kajian studi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, katanya, domba merupakan ternak yang mempunyai keunggulan komparatif untuk mengembangkan ekonomi lokal di Kabupaten Temanggung.
"Mempunyai keunggulan komparatif, artinya bahwa peternakan domba di Kabupaten Temanggung di sampaing telah dapat mencukupi sendiri juga mampu memenuhi kebutuhan daerah lain," katanya.
Ia menuturkan tidak kurang dari 36.500 ekor per tahun ternak domba Temanggung telah dikirim ke berbagai daerah, antara lain DKI, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Oleh karena itu guna menjaga kesinambungan dan meningkatkan kualitas domba Temanggung telah kami hibahkan setiap tahun berupa induk-induk unggul kepada kelompok-kelompok ternak domba," katanya.
Secara keseluruhan, katanya, pengembangan populasi ternak di Kabupaten Temanggung masih terkendala belum dimanfaatkannya potensi peternakan secara optimal.
Ia menuturkan populasi ternak sampai Oktoner 2018 untuk ternak sapi 38.793 ekor dengan pemilik 17.174 orang, kambing 83.103 ekor dengan pemilik 20.536 orang, ayam petelur 757.289 ekor engan pemilik 50 orang, ayam potong 6.296.012 ekor dengan pemilik 125 orang, ayam buras 1.901.302 ekor dengan pemilik 430.934 orang.
Slamet mengatakan kemarin telah digelar kontes ternak untuk menyadarkan masyarakat bahwa potensi peternakan di Kabupaten Temanggung masih layak untuk dikembangkan.
Kontes ternak tersebut juga untuk menggairahkan masyarakat agar giat dalam beternak dan memberikan stimulan bantuan dan penghargaan kepada para peternak yang berprestasi.
"Kegiatan tersebut juga untuk menyosialisasikan program dan kegiatan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, sekaligus menyerap aspirasi masyarakat," katanya.