Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong percepatan penanaman modal, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan promosi berskala internasional yang bertajuk Central Java Investment Business Forum (CJIBF) pada 26 November 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
"Sektor utama yang kami tawarkan pada CJIBF 2018 adalah pariwisata dan industri, didukung oleh beberapa sektor lain seperti pertanian, energi, infrastruktur, serta properti," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo di Semarang, Jumat.
Pada CJIBF 2018 yang bertema "Investing, Integrating and Developing Bisinness in Tourism and Industrial Sectors", Jateng mengundang 325 peserta, tujuh di antaranya duta besar negara sahabat, sedangkan lainnya adalah calon investor dari dalam dan luar negeri.
Pemprov Jateng sudah menyiapkan perangkat dan infrastruktur dengan menggandeng beberapa pihak terkait untuk mendukung investasi di provinsi setempat.
"Perangkat untuk mendorong calon investor masuk lainnya adalah sistem pelayanan perizinan yang mudah, cepat, dan terintegrasi berbasis elektronik," ujarnya.
Proyek yang siap ditawarkan dan prospektif dari kabupaten/kota berjumlah 68 proyek yang terdiri atas 39 proyek di sektor pariwisata, enam proyek di sektor pertanian, lima proyek di sektor industri, lima proyek di sektor industri, delapan proyek di sektor infrastruktur, dua proyek di sektor energi, dan lima proyek di sektor properti.
Selain untuk mempromosikan peluang investasi di Provinsi Jateng, Prasetyo menjelaskan CJIBF 2018 juga untuk mencapai target realisasi investasi pada 2018 sebesar Rp47,15 triliun dan mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi sekaligus perluasan penciptaan lapangan kerja serta pengurangan kemiskinan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Thomas Trikasih Lembong, Gubernur Baklnk Indonesia Perry Warjiyo, CEO Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah Eko Adijayanto dijadwalkan hadir sebagai pembicara pada diskusi panel CJIBF 2018.
"Sektor utama yang kami tawarkan pada CJIBF 2018 adalah pariwisata dan industri, didukung oleh beberapa sektor lain seperti pertanian, energi, infrastruktur, serta properti," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo di Semarang, Jumat.
Pada CJIBF 2018 yang bertema "Investing, Integrating and Developing Bisinness in Tourism and Industrial Sectors", Jateng mengundang 325 peserta, tujuh di antaranya duta besar negara sahabat, sedangkan lainnya adalah calon investor dari dalam dan luar negeri.
Pemprov Jateng sudah menyiapkan perangkat dan infrastruktur dengan menggandeng beberapa pihak terkait untuk mendukung investasi di provinsi setempat.
"Perangkat untuk mendorong calon investor masuk lainnya adalah sistem pelayanan perizinan yang mudah, cepat, dan terintegrasi berbasis elektronik," ujarnya.
Proyek yang siap ditawarkan dan prospektif dari kabupaten/kota berjumlah 68 proyek yang terdiri atas 39 proyek di sektor pariwisata, enam proyek di sektor pertanian, lima proyek di sektor industri, lima proyek di sektor industri, delapan proyek di sektor infrastruktur, dua proyek di sektor energi, dan lima proyek di sektor properti.
Selain untuk mempromosikan peluang investasi di Provinsi Jateng, Prasetyo menjelaskan CJIBF 2018 juga untuk mencapai target realisasi investasi pada 2018 sebesar Rp47,15 triliun dan mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi sekaligus perluasan penciptaan lapangan kerja serta pengurangan kemiskinan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Thomas Trikasih Lembong, Gubernur Baklnk Indonesia Perry Warjiyo, CEO Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah Eko Adijayanto dijadwalkan hadir sebagai pembicara pada diskusi panel CJIBF 2018.