Batang (Antaranews Jateng) - Bupati Batang Wihaji mengaku kecewa pada pengelola jalan Tol Trans Jawa yang tidak merespons terhadap usulan Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terkait penambahan titik rest area dan exit tol di Desa Pasekaran.

"Akan ada banyak dampak negatif yang bermunculan, ketika jalur bebas hambatan itu difungsikan, terutama pada bidang ekonomi. Mereka (masyarakat) yang mencari nafkah di jalur pantura akan mati secara perlahan karena omsetnya tidak terpenuhi," katanya di Batang, Selasa.

Menurut dia, pemkab sudah menganalisa dampak negatif yang bermunculan saat jalur tol Trans Jawa itu di fungsikan apabila usulan penambahan titik rest area dan exit tol di daerah ini tidak dikabulkan.

Pemkab Batang, kata dia, sudah lama memikirkan bagaimana caranya untuk bisa membuka satu rest area dan membuka dua exit tol untuk menampung para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) maupun UKM.

"Saya sudah tawarkan (pengelola proyek tol) bahwa Pemkab Batang mempunyai konsep transit oriented development (TOD). Yang mana konsep TOD ini dirancang guna mengurangi dampak keberadaan jalan tol terhadap pemilik UKM, terutama pelaku ekonomi kreatif dan kuliner namun ternyata hingga kini penawaran tidak menemui kejelasan," katanya.

Konsep TOD, kata dia, merupakan gabungan kekuatan yang terintegrasi antara tol, UMKM dan Wisata dengan menyiapkan lahan seluas 30 hektare milik PTPN 9 Siluwuk, masuk Desa Plelen, Kecamatan Banyuputih.

"Konsep tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama pelaku UKM maupun UMKM. Apalagi jika melihat lokasinya yang berupa exit tol dan rest area yang langsung bisa melihat pemandangan ?pantai. Nantinya, lahan tersebut akan terkoneksi dengan `Master Plan Smart City` yang didalamnya juga ada UMKM serta wisatanya," katanya.

Ia mengatakan pemkab akan mengambil sikap tegas untuk menutup jalur tol yang melintas di wilayahnya apabila usulan penambahan titik rest area dan exit tol tidak dikabulkan.

"Akan saya tutup, baik itu rest area dan jalur tol yang berada di wilayah Kabupaten Batang. Tidak ada yang tidak bisa, saya tidak main-main, saya serius," katanya.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PT Waskita Karya Pemalang-Batang Toll Road (PBTR) Paket IV Misbachul Huda mengaku PBTR belum menerima usulan Pemkab Batang terkait penambahan exit tol di Desa Pasekaran, Kecamatan Batang.

"Hingga kini, kami belum menerima (usulan penambahan exit tol) dari pemkab," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024