Magelang (Antaranews Jateng) - Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang (YoMa) yang baru Dr. Rajiman, Sp. M.P. melakukan koordinasi dengan para pejabat struktural dan seluruh kepala program studi untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan kurikulum baru dan pengembangan SDM, Kamis (15/11).
Salah satunya adalah untuk mengembangkan kerja sama dengan dunia usaha dan industri setiap prodi. Transformasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanuan (STPP) Magelang menjadi Polbangtan juga mengubah pola pembelajaran dengan menekankan 70 persen praktik dan 30 persen teori.
Kegiatan praktik melalui teaching factory (tefa) diharapkan mampu mengasah kemampuan mahasiswa selama pendidikan sehingga ketika sudah lulus sudah siap terjun ke masyarakat, menjadi wirausahawan, maupun di dunia industri.
"Pengabdian masyarakat ke depan diharapkan mendukung program Kementan dengan melibatkan BPP di daerah-daerah sehingga harapannya BPP menjadi salah satu ladang untuk menjadi sentra pendidikan di daerah serta kerja sama dengan kabupaten untuk pelatihan komoditas unggulan," pesannya.
Kegiatan kemahasiswan juga akan diterapkan sistem asrama dengan melibatkan instruktur kedisiplinan dari luar, bahkan bisa dipola mendekati pola disiplin Akmil.
Tak hanya itu, kegiatan penelitian pun difokuskan untuk membangung Polbangtan YoMa bertaraf internasional dalam pengembangan program studi.
"Mengingat komitmen kita untuk menjadi bagian dari Kementerian Pertanian dalam bidang pendidikan maka sudah seharusnya kita menyusun rancangan dalam menyiapkan Polbangtan YoMa menuju taraf internasional sehingga anggaran yang sudah diamanahkan kepada kita, wajib kita maksimalkan penggunaannya untuk mendorong Polbangtan ke arah yang lebih modern dan maju seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Pola pendidikan kita diharapkan berbasis IT dan modernisasi alat mesin pertanian, sehingga output kita, mahasiswa tak hanya menjadi job seeker (pencari kerja), tapi menjadi job creator (pencipta lapangan pekerjaan)," tegasnya menutup rapat koordinasi. (polbangtanyoma/tantyanuar)
Salah satunya adalah untuk mengembangkan kerja sama dengan dunia usaha dan industri setiap prodi. Transformasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanuan (STPP) Magelang menjadi Polbangtan juga mengubah pola pembelajaran dengan menekankan 70 persen praktik dan 30 persen teori.
Kegiatan praktik melalui teaching factory (tefa) diharapkan mampu mengasah kemampuan mahasiswa selama pendidikan sehingga ketika sudah lulus sudah siap terjun ke masyarakat, menjadi wirausahawan, maupun di dunia industri.
"Pengabdian masyarakat ke depan diharapkan mendukung program Kementan dengan melibatkan BPP di daerah-daerah sehingga harapannya BPP menjadi salah satu ladang untuk menjadi sentra pendidikan di daerah serta kerja sama dengan kabupaten untuk pelatihan komoditas unggulan," pesannya.
Kegiatan kemahasiswan juga akan diterapkan sistem asrama dengan melibatkan instruktur kedisiplinan dari luar, bahkan bisa dipola mendekati pola disiplin Akmil.
Tak hanya itu, kegiatan penelitian pun difokuskan untuk membangung Polbangtan YoMa bertaraf internasional dalam pengembangan program studi.
"Mengingat komitmen kita untuk menjadi bagian dari Kementerian Pertanian dalam bidang pendidikan maka sudah seharusnya kita menyusun rancangan dalam menyiapkan Polbangtan YoMa menuju taraf internasional sehingga anggaran yang sudah diamanahkan kepada kita, wajib kita maksimalkan penggunaannya untuk mendorong Polbangtan ke arah yang lebih modern dan maju seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Pola pendidikan kita diharapkan berbasis IT dan modernisasi alat mesin pertanian, sehingga output kita, mahasiswa tak hanya menjadi job seeker (pencari kerja), tapi menjadi job creator (pencipta lapangan pekerjaan)," tegasnya menutup rapat koordinasi. (polbangtanyoma/tantyanuar)