Boyolali (Antaranews Jateng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali mendistribusikan bantuan air bersih ke daerah-daerah yang mengalami kekeringan selama musim kemarau tahun ini sebanyak 371 tangki.
     
"Kami bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Boyolali dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekreariat Daerah (Setda) setempat telah berhasil mengirimkan bantuan air bersih ke beberapa kecamatan wilayah ini, selama musim kemarau," kata Kepala BPDB Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo, di sela rapat koordinasi bersama instansi terkait di Boyolali, Selasa. 
     
Rakor tersebut membahas sinkronisasi penanganan kebencanaan atau evaluasi musim kemarau 2018 dan persiapan menghadapi musim hujan 2018--2019 di Kabupaten Boyolali. Kabupaten Boyolali dalam sepekan ini, diguyur hujan di beberapa wilayah. Hal itu menjadi perhatian pemda setempati untuk menghadapi datangnya musim hujan.
     
Bambang Sinungharjo mengatakan air bersih dengan total 371 tangki itu, antara lain dibagikan kepada masyarakat di Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Karanggede,  Andong, sedangkan PMI dan Bagian Kesra membagikan  ke Kecamatan Musuk, Cepogo, dan Selo atau di lereng Gunung Merapi dan Merbabu.
     
Selain berkontribusi dalam penanganan bencana kekeringan, BPBD beberapa waktu lalu juga ikut membantu penanganan kebakaran hutan seluas 1,5 hektare di lereng Gunung Merbabu. 
     
Wakil Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengatakan pihaknya mengapresiasi sejumlah instansi terkait dalam penanganan bencana di Boyolali karena dengan koordinasi yang baik antarberbagai pihak, permasalahan kebencanaan dapat tertangani dengan baik.
     
"Kami terima kasih kepada seluruh komponen yang berperan aktif, bergerak cepat, berkoordinasi dengan baik dalam penanggulangan bencana di Boyolali. Tetap terus menerus berdoa semoga Boyolali tetap dalam situasi aman terhindar dari bencana," kata dia.
     
Said mengimbau instansi terkait dalam menghadapi musim hujan dapat memperkirakan cuaca beserta berbagai dampak yang timbul akibat intensitas hujan yang akan meningkat pada akhir 2018 hingga awal tahun mendatang.


 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024