Aditya Ahmad sineas muda Indonesia membawa nama harus Indonesia

Senin, 12 November 2018 14:54 WIB

Mereka 'open mind' dan memiliki rasa percaya diri yang besar
Jakarta (Antaranews Jateng) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada para Sineas Muda Indonesia yang dengan caranya dan penuh rasa percaya diri menampilkan berbagai film pendek dengan nuansa lokal penuh warna keIndonesiaan, namun dikemas menarik hingga menembus kualifikasi global.

“Selamat buat Bung Aditya Ahmad atas penghargaan tertinggi program kompetisi Orizzonti di Festival Film Venesia 2018. Bayangkan, Sdr. Aditya mampu menyisihkan pesaing terberat dari 12 negara seperti Belanda dan Swiss. Capaian Sineas Muda ini sangat membanggakan kita semua, dan menjadi bagian dari Kado Hari Pahlawan karena membawa nama harum bangsa," kata Hasto di Jakarta, Senin.

Hasto mengungkapkan bahwa film pendek dengan judul “Kado” tersebut tidak hanya memukau pemirsa di festival film tertua di dunia tersebut. 

“Penghargaan tertinggi tersebut sebagai energi pembebas atas energi negatif yang sering kali melanda bangsa kita berupa perasaan kerdil, rendah diri, atau minder. Karena itulah secara psikologis, penghargaan tersebut menjadi 'milestone' rasa percaya diri dan hadirnya semangat berprestasi yang selalu digaungkan oleh Presiden Jokowi,” katanya.

Dia juga mengatakan apa yang dilakukan Aditya Ahmad melengkapi sederet prestasi dari Sineas Muda Indonesia lainnya yang terlebih dahulu telah menembus festival film bergensi di dunia, seperti Bayu Prihantoro dengan karyanya On the Origin of Fear; Wregas Bhanuteja dengan karyanya Prenjak dan Kamila Andini dengan karya Sendiri Diana Sendiri.

Selain itu, Yosep Anggo Noen dengan karyanya Ballad of Bloods and Two White Buckets dan begitu banyak sineas muda lainnya yang telah berhasil membebaskan diri dari berbagai belenggu psikologis dan mampu menghasilkan karya yang bertitik tolak dari kebudayaan dan karekter keIndonesiaan kita.

Berbagai capaian prestasi tersebut menggambarkan bahwa di tengah berbagai kepungan konservatisme, ternyata muncul dialektika kebudayaan yang berakar dari jati diri budaya nusantara.

“Daya imajinasi mereka yang bertumpu pada kebudayaan Indonesia namun mampu disajikan dengan kualitas dunia inilah sebagai contoh kongkrit, prestasi generasi muda bangsa. Mereka 'open mind' dan memiliki rasa percaya diri yang besar. Kreativitas dan kualitas karya mereka mampu menenggelamkan watak 'politisi gendruwo' yang mewabah akhir-akhir ini," katanya. (Editor : Edy Sujatmiko).

Pewarta : Joko Susilo
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Golkar Jateng buka peluang usung Ahmad Luthfi pada Pilkada 2024

07 May 2024 10:00 Wib

Ahmad Luthfi reuni di Batang

05 May 2024 14:30 Wib

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi ingin jadi lurah setelah pensiun

29 April 2024 13:50 Wib

UIN Walisongo tradisikan ziarah ke makam wali dan masayikh

26 April 2024 17:19 Wib

Jateng, satu-satunya provinsi di Pulau Jawa tanpa bandara internasional

26 April 2024 16:03 Wib
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Pemkot Pekalongan lakukan pelatihan olah limbah organik jadi pupuk

PERISTIWA - 07 May 2024 8:23 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib