Solo (Antaranews Jateng) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mengatakan Jembatan Kenteng jalur Tol Salatiga-Solo di Dukuh Koripan Desa Pamotan, Kecamatan Sususkan, Kebupaten Semarang, merupakan bangunan tertinggi dibanding seluruh jalur Trans Jawa, sehingga dalam pengerjaannya butuh waktu.

Di sela acara Ekspedisi Tembus Tol Trans Jawa di Jembatan Kali Kenteng Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin, Rini mengatakan pembangunan Jembatan Kenteng paling sulit karena termasuk bangunan penghubung paling tinggi dari seluruh Trans Jawa ini. 

"Jadi jembatan ini, dibangun dengan kedalaman jurangnya cukup tinggi sekitar 100,4 meter dari atas jembatan ini," katanya saat meninjau bangunan Jembatan Kali Kenteng bersama para dirut BUMN.

Hal itu, lanjut dia, menyebabkan pengerjaaan bangunan jembatan memakan waktu cukup lama. Desainnya pun dikembangkan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sehingga betul-betul bangunan yang kuat tahan terhadap gempa.

"Jembatan dibangun cukup memakan waktu, tetapi tim `Alhamdulillah `sudah menyelesaikan. Kami berharap Tol Trans Jawa pada Desember 2018 dapat diresmikan sekaligus oleh Bapak Presiden Joko Widodo," kata Rini.

Ia berharap jalur tol khusus Salatiga- Colomadu/Solo ini, sudah dapat diselesaikan pada akhir bulan ini dan sebelum Natal sudah bisa difungsikan.

Rini mengatakan khusus pembangunan jalur tol Salatiga-Colomadu/Solo diperkirakan akhir November ini bisa selesai. Pada 17 November akan dilaksanakan tes kekuatan di jalur ini, setelah itu diaspal dan dimarka, kemudian uji layak operasi.

Ia mengatakan pemerintah menginginkan jalur tol sudah bisa sekaligus tembus mulai dari Merak hingga Surabaya sebelum Natal tahun ini. Jarak tempuh dari Merak ke Surabaya sekitar 870 km. Jika asumsi kecepatan rata-rata 100 kilometer per jam, maka waktu yang ditempuh sekitar sembilan jam.

Rini merasa senang setelah melintas jalur dari Surabaya hingga Kali Kenteng, Kabupaten Semarang ini, selain mulus, kondisi dan kualitasnya bagus, serta buatan anak-anak bangsa yang tidak kalah dengan jalan di luar negeri.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024