Solo (Antaranews Jateng) - Panitia Pemilihan Rektor (PPR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mulai membuka pendaftaran bakal calon rektor untuk menggantikan rektor ke-7 Ravik Karsidi yang akan mengakhiri masa jabatan pada 13 April 2019.
     
"Tahap penjaringan dimulai dengan pendaftaran bakal calon dan seleksi administratif berupa klarifikasi dan verifikasi administrasi oleh PPR UNS 2019-2023," kata Ketua PPR UNS 2019-2023 Sahid Teguh Widodo di Solo, Jumat.
     
Ia mengatakan tahap penjaringan dilaksanakan untuk memperoleh sedikitnya empat bakal calon rektor. Untuk tahapan penjaringan ini meliputi pengumuman penjaringan balon Rektor UNS yang dilakukan mulai 9 November-13 Desember 2018.
     
"Selanjutnya pendaftaran balon Rektor UNS dilakukan mulai 14-27 Desember 2018, kemudian verifikasi berkas administrasi balon Rektor UNS pada 4-10 Januari 2019 dan penetapan serta pengumuman pada 11 Januari 2019," katanya.
     
Ia mengatakan untuk tahap penyaringan diawali dengan pemaparan visi, misi, dan program kerja oleh balon rektor di hadapan rapat senat terbuka yang dapat diikuti civitas akademika UNS, dilanjutkan pemilihan oleh senat dalam rapat senat tertutup dalam hari yang sama yang digelar pada 5 Februari 2019. 
     
"Tahap penyaringan dilaksanakan untuk menetapkan tiga calon rektor dan dapat dihadiri oleh pejabat kementerian yang ditunjuk oleh Menristekdikti," katanya.
     
Kemudian, dikatakannya, tahap pemilihan Rektor UNS dilakukan dalam rapat senat tertutup yang dilaksanakan oleh senat bersama Menristekdikti atau pejabat yang ditunjuk. Ia mengatakan calon rektor dengan suara terbanyak ditetapkan sebagai calon rektor terpilih yang rencananya digelar antara 13-30 Maret 2019 menyesuaikan jadwal Menristekdikti.
     
"Lalu tahap terakhir yaitu penetapan dan pelantikan Rektor UNS oleh Menristekdikti RI," katanya.
     
Sementara itu, Rektor UNS Ravik Karsidi berharap nantinya rektor baru pengganti dirinya bisa menjaga keberlanjutan dari cita-cita, harapan, dan keinginan dari seluruh civitas akademika UNS, yaitu terus dan makin maju.
   
"Pada tahun 2019-2020 nanti rektor baru juga akan menghadapi masa transisi status universitas ini dari awalnya satker, PTN-BLU (Perguruan Tinggi Negeri-Badan Layanan Umum), dan saya bertugas mengantarkan jadi PTN-BH (Badan Hukum)," katanya.
     
Adapun, dikatakannya, yang menarik pada pemilihan rektor baru mendatang adalah para pendaftar bisa berasal dari manapun, atau dari luar UNS.
     
"Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah dia harus PNS, ini sesuai Permen Kemenristekdikti," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024