Semarang (Antaranews Jateng) - PT PLN (Persero) tengah mengembangan energi terbarukan dari bahan lain untuk menggantikan fosil yang saat ini masih menjadi bahan utama produksi listrik.

"Saat ini ada dua yang baru kami kembangkan, yaitu pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS)," kata Senior Manager General Affair PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY Audi Damal di sela acara media gathering di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jumat.

Ia mengatakan untuk PLTMH ini sudah dikembangkan di beberapa daerah dan yang terbaru nanti akan ada di Kota Tegal.?

"Untuk yang di lokasi mungkin akhir tahun 2018 beroperasi dengan daya 2x8 MW," katanya.

Selain itu, yang juga sedang dikembangkan adalah PLTS di TPA Putri Cempo Surakarta. Menurut dia, melalui teknologi yang akan dikerjakan oleh perusahaan swasta, sampah yang ada ini TPA tersebut akan diproses sebagai penggerak tenaga listrik.

"Ini salah satu upaya agar sampah tidak terbuang percuma, jadi dimanfaatkan sehingga bisa menggantikan alternatif dari fosil, seperti batu bara dan minyak," katanya.

Menurut dia, untuk PLTS ini diperkirakan bisa memproduksi sekitar 10 MW, yaitu 1 MW listrik diproduksi dari 10 ton sampah.

"Menurut hitungan kami, kemungkinan dari sampah yang ada di TPA tersebut bisa untuk melistriki sekitar 20.000 rumah tangga," katanya.

Sementara itu, yang ke depan juga akan dikembangkan yaitu pembangkit listrik tenaga matahari (PLTM). Menurut dia, untuk bisa mengembangkannya, saat ini masih ditemui kendala, salah satunya dari sisi tenaga penyimpanan.

"Kalau malam kan tidak ada sinar matahari, jadi harus juga dikembangkan teknologi untuk menyimpan," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024