Solo (Antaranews Jateng) - Kenaikan harga cabai rawit beberapa waktu lalu memicu inflasi Kota Solo pada bulan Oktober 2018 sebesar 0,24 persen.

"Berdasarkan data kami, untuk cabai rawit ini mengalami kenaikan sebesar 19,22 persen dan memberikan kontribusi sebesar 0,0437 persen," kata Kepala Seksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta MAB Herminawati di Solo, Kamis.

Selain itu, dikatakannya, faktor lain yang mempengaruhi inflasi pada bulan tersebut adalah bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax.

Ia mengatakan untuk bensin mengalami kenaikan harga sebesar 2,09 persen dan memberikan kontribusi terhadap inflasi sebesar 0,0780 persen.

Secara umum, dikatakannya, kelompok pengeluaran bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dan memberikan andil terhadap inflasi secara keseluruhan sebesar 0,07 persen.
 
Dengan besaran inflasi tersebut, dikatakannya, laju inflasi tahun kalender 2018, yaitu periode Januari-Oktober sebesar 1,65 persen.

 "Sedangkan laju inflasi 'year on year' (yoy) atau tahunan sebesar 2,92 persen," katanya.

 Sementara itu, menurut dia, kebakaran yang terjadi di pasar induk Kota Solo, yaitu Pasar Legi beberapa waktu lalu belum mempengaruhi inflasi pada bulan Oktober.

"Kami belum bisa melakukan pantauan harga karena pantuan kami lakukan setiap hari Selasa, dan pada saat itu api belum padam," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024