Solo (Antaranews Jateng) - Jumlah penumpang maskapai penerbangan Lion Air yang berangkat dari Solo merosot sekitar 10 persen pascakecelakaan yang melibatkan pesawat tersebut di perairan Karawang Senin (29/10), kata Station Manajer Lion Air Bandara Adi Soemarmo Surakarta Aditya Yuda.

"Meski demikian, kami belum bisa memastikan apakah penurunan jumlah penumpang ini akibat kejadian kecelakaan yang melibatkan Lion Air ataukah karena low season," katanya di Solo, Rabu.

Ia mengatakan jika sebelumnya dari kapasitas 215 kursi di setiap penerbangan, biasanya tingkat keterisian sekitar 70-80 persen, saat ini turun menjadi 60-70 persen. General Manager Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Surakarta Abdullah Usman (Foto: Aris Wasita) 
"Yang pasti sejauh ini pascaterjadinya kecelakaan tersebut, tidak ada satupun penumpang kami yang 'cancel' penerbangan mereka," katanya.

Adapun, untuk pemberangkatan Lion Air dari Bandara Adi Soemarmo sendiri ada tujuh kali penerbangan dalam sehari, yaitu enam kali penerbangan untuk rute Solo-Jakarta dan Solo-Denpasar.

General Manager Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Surakarta Abdullah Usman mengatakan sejauh ini penerbangan untuk Lion Air cukup lancar. 

"Memang ada keterlambatan dan cancel tetapi masih dalam batas wajar," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan selain tujuh penerbangan yang sudah berjalan, ada sembilan rute lain penerbangan dari Lion Air yang diajukan. Meski demikian, hingga saat ini belum ada persetujuan dari Kementerian Perhubungan RI.

"Kalau sembilan rute itu sejauh ini masih belum ada kepastian. Mungkin masih menunggu low season berakhir," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024