Semarang (Antaranews Jateng) - Kementerian Kelautan dan Perikanan menyerahkan bantuan berupa dua ton ikan jenis Makarel kepada pengurus Pondok Pesantren Al Itqon, Tlogosari Wetan, Semarang Timur, Rabu.
"Bantuan ikan dari KKP diserahkan secara bertahap, yakni 500 kilogram ikan tiap minggunya selama satu bulan," kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Semarang Gatot Perdana di Semarang, Rabu.
Penyerahan bantuan ikan segar dalam kondisi beku itu dilakukan bertahap karena keterbatasan kapasitas penampungan yang ada di Pondok Pesantren Al Itqon Semarang.
Ia menjelaskan bahwa penyerahan bantuan ikan itu sebagai salah satu upaya meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, terutama di Provinsi Jateng.
Gatot mengakui jika tingkat konsumsi ikan di Jateng masih perlu dilakukan peningkatan, meskipun masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya mengonsumsi ikan yang banyak memiliki kandungan gizi.
"Kami juga mengenalkan gerakan gemar makan ikan di kalangan santri sehingga menjadi kebiasaan mengonsumsi berbagai olahan ikan," ujarnya.
Dalam penyerahan bantuan ikan dari KKP tersebut, BKIPM Kota Semarang bekerja sama dengan sejumlah koki yang tergabung Semarang Culinary Profesionals dalam mengolah ratusan kilogram ikan Makarel.
Oleh para koki tersebut, ikan Makarel diolah dan dimasak menjadi empat masakan, yakni ikan asam manis, ikan pindang srani, ikan sambel matah, dan sup ikan.
Berbagai masakan berbahan baku ikan Makarel tersebut kemudian dinikmati oleh ratusan santri dan pengurus Pondok Pesantren Al Itqon Semarang sebagai menu makan siang.
"Bantuan ikan dari KKP diserahkan secara bertahap, yakni 500 kilogram ikan tiap minggunya selama satu bulan," kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Semarang Gatot Perdana di Semarang, Rabu.
Penyerahan bantuan ikan segar dalam kondisi beku itu dilakukan bertahap karena keterbatasan kapasitas penampungan yang ada di Pondok Pesantren Al Itqon Semarang.
Ia menjelaskan bahwa penyerahan bantuan ikan itu sebagai salah satu upaya meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, terutama di Provinsi Jateng.
Gatot mengakui jika tingkat konsumsi ikan di Jateng masih perlu dilakukan peningkatan, meskipun masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya mengonsumsi ikan yang banyak memiliki kandungan gizi.
"Kami juga mengenalkan gerakan gemar makan ikan di kalangan santri sehingga menjadi kebiasaan mengonsumsi berbagai olahan ikan," ujarnya.
Dalam penyerahan bantuan ikan dari KKP tersebut, BKIPM Kota Semarang bekerja sama dengan sejumlah koki yang tergabung Semarang Culinary Profesionals dalam mengolah ratusan kilogram ikan Makarel.
Oleh para koki tersebut, ikan Makarel diolah dan dimasak menjadi empat masakan, yakni ikan asam manis, ikan pindang srani, ikan sambel matah, dan sup ikan.
Berbagai masakan berbahan baku ikan Makarel tersebut kemudian dinikmati oleh ratusan santri dan pengurus Pondok Pesantren Al Itqon Semarang sebagai menu makan siang.