Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Surakarta akan membangun pasar darurat untuk pedagang Pasar Legi korban kebakaran di Jalan Sabang, Setabelan, Banjarsari, Surakarta.

"Kami kondisikan bahwa pedagang itu nanti memperoleh solusi yang cepat untuk berjualan, untuk Jalan Sabang ini kapasitasnya 300-an pedagang," kata Kepala Bidang Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kota Surakarta Didik Anggono di Solo, Selasa.

Ia mengatakan sesuai dengan arahan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, masing-masing pedagang akan memperoleh lapak seluas 2x4 meter di pasar darurat tersebut.

"Mengingat Jalan Sabang ini kan terbatas maka kapasitas maksimalnya 300 pedagang," katanya.

Adapun, pada saat ini petugas sedang meratakan bahu jalan di sepanjang Jalan Sabang. Selanjutnya, akan dibangun lapak-lapak untuk pasar darurat.

"Secepatnya akan kami selesaikan, kalau untuk waktunya kami belum memastikan. Yang pasti secepatnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo mengatakan nantinya akan ada pedagang yang memperoleh kios, tenda, dan payung.

 "Kami sudah melakukan pengukuran, secepatnya pedagang bisa segera berjualan. Kalau untuk hari ini tadi kami masih mengizinkan mereka berjualan di bahu jalan atau di atas trotoar, sehingga mereka tetap bisa cari penghidupan.

Meski demikian, itu jangka pendek, kalau jangka panjang Ikatan Kekeluargaan Pedagang Pasar Legi (Ikappagi) akan memberikan masukan mengenai rencana penempatan pedagang," katanya.

 Adapun, dikatakannya, luas bangunan Pasar Legi 11.645 m2 dengan luas lahan 16.640 m2. Untuk jumlah kios keseluruhan di lantai dasar ada 234 kios dan 795 pedagang yang berjualan di los.

 "Sedangkan di lantai atas ada 690 pedagang dan pelataran 550 pedagang. Kalau di dalam pasar, hampir semua kios di lantai dasar selamat, sedangkan los habis," katanya.

?Ia mengatakan untuk pedagang yang tidak tertampung di Jalan Sabang kemungkinan akan diarahkan ke Jalan Luban Tobing, Setabelan, Banjarsari.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024