Pesawat yang ditumpangi Meghan dan Harry batal mendarat di Sydney

Sabtu, 27 Oktober 2018 8:58 WIB

Pangeran Harry dan Meghan Markle di kebun binatang Taronga, Sydney, Australia, Selasa (16/10/2018) (instagram/KensingtonRoyal)

Jakarta (Antaranews Jateng) - Pesawat yang ditumpangi Duke dan Duchess of Sussex, Pangeran Harry dan Meghan Markle harus membatalkan pendaratannya di bandara Sydney pada Jumat malam dan terbang di sekitar situ karena ada pesawat lain di landasan, Time, Jumat (26/10).

Pangeran Harry dan istri Meghan kembali dari kunjungan mereka ke Tonga menuju Australia, di mana mereka memulai tur 16 hari di empat negara, ketika sebuah pesan dari dek penerbangan mengumumkan:

"Ada pesawat di landasan pacu agak lambat bergulir jadi keputusan diambil untuk membatalkan pendaratan. ”Penerbangan itu mendarat dengan selamat beberapa menit kemudian. Jumat pagi, pasangan itu meresmikan dua hutan cagar alam di Tonga. Harry mengatakan Tonga memimpin dengan memberi contoh dan 'memahami secara mendalam' dampak perubahan lingkungan karena pulau-pulau di negara kepulauan itu terkena dampak langsung.

Harry dan Meghan mengunjungi Tupou College untuk acara peresmian. Sekolah tinggi yang didirikan pada 1866 dan diyakini sebagai yang tertua di wilayah tersebut. Itu adalah rumah bagi hutan yang tersisa di pulau utama Tonga, Tongatapu. Cagar alam lain lainnya ada di pulau Eua.

“Menanam pohon dan melestarikan hutan membantu kita dalam banyak hal,” kata Harry. "Ini adalah cara yang sederhana namun efektif untuk memulihkan dan memperbaiki lingkungan kita, membersihkan udara dan melindungi habitat."

Pasangan itu mendedikasikan dua hutan itu sebagai inisiatif lingkungan Persemakmuran Ratu, yang dimulai pada tahun 2015 dan telah ditandatangani oleh 42 dari 53 negara di Commonwealth.

Sebelumnya pada hari itu, pasangan kerajaan itu mengunjungi sebuah pameran yang merayakan kerajinan tangan Tonga, termasuk tikar tradisional dan kain tapa. Mereka juga bertemu dengan para pemimpin politik.

Tonga, rumah bagi hanya 106.000 orang, juga dikenal sebagai pulau yang ramah. Itu adalah protektorat Inggris sebelum memperoleh kemerdekaan pada tahun 1970 dan tetap menjadi bagian dari kelompok negara Persemakmuran.

Pasangan itu kemudian kembali ke Australia untuk mengejar hari-hari terakhir dari Invictus Games, yang didirikan Harry pada tahun 2014. Permainan tersebut memberikan personel militer dan veteran yang sakit dan terluka kesempatan untuk bersaing dalam olahraga seperti bola basket kursi roda.

Setelah Australia, pasangan itu akan menyelesaikan perjalanan mereka dengan kunjungan empat hari ke Selandia Baru.

Pewarta : Ida Nurcahyani
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Yuk icip soto ayam kampung khas Blora yang terkenal di Semarang

03 May 2024 17:29 Wib

Sejumlah fakta seputar pembunuhan wanita yang jasadnya dalam koper

03 May 2024 16:45 Wib

PGRI: Berikan perhatian yang sama sekolah negeri dan swasta

29 April 2024 9:00 Wib

Konimex sebut pentingnya jaga nutrisi untuk kualitas hidup yang baik

26 April 2024 18:06 Wib

Pj Bupati: Banyumas merupakan kabupaten yang unik dalam hal kebinekaan

26 April 2024 13:30 Wib
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib