Solo (Antaranews Jateng) - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan alternatif sumber dana untuk mengembangkan perusahaan tanpa harus melibatkan lembaga keuangan, yaitu melalui penghimpunan dana dari investor.

"Selama ini yang utama dari perbankan, kami ingin menunjukkan bahwa ada sumber pembiayaan lain yaitu dari pasar modal, caranya dengan mencatatkan sahamnya melalui `go public` atau menerbitkan surat utang. Sistem ini memiliki kemudahan untuk dapat sumber pendanaan," kata Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi pada kegiatan Workshop Go Public Surakarta dengan tema "Strategi Menuju Akselerasi Pertumbuhan Perusahaan yang Optimal Melalui Pasar Modal Indonesia" di Hotel Novotel Solo, Selasa.

Adapun, dikatakannya, "workshop go public" rutin diadakan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi yang detail kepada para calon emiten yaitu perusahaan yang selama ini terlihat sudah mengembangkan usahanya, namun membutuhkan sarana pembiayaan lain.?

Ia mengatakan dengan menawarkan sebagian sahamnya kepada masyarakat maka akan memberikan konsekuensi positif bagi perusahaan itu sendiri.

"Mau tidak mau perusahaan tersebut lebih terbuka. Korelasinya dengan kinerja perusahaan terhadap optimalisasi. Perusahaan ini akan jauh meningkat levelnya dengan kinerja tinggi," katanya.

Ia menilai untuk potensi di Soloraya sangat besar. Bahkan dari waktu ke waktu potensi calon emiten terus bertambah.

"Dari data kami, sejak bulan Desember 2017 sudah ada tambahan tiga emiten baru dari Soloraya. Kalau sebelumnya sudah ada delapan emiten," katanya.

Ia mengatakan syarat untuk menjadi emiten cukup mudah, salah satunya dengan total aset di atas Rp5 miliar maka perusahaan tersebut bisa mencatatkan sahamnya di bursa.?

"Selain itu, terjadi penyebaran informasi ke publik, seperti laporan keuangan triwulanan terjadwal, ada aksi korporasi, dan wajib menginformasikannya kepada publik," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta Lilik Setiawan mengatakan selama ini Kadin terus mendorong perusahaan agar lebih percaya diri untuk melantai di bursa saham.

"Kalau potensi di Soloraya cukup besar. Bahkan sejak 4-5 tahun lalu kami menjadi mitra BEI dan OJK untuk menyosialisasikan keterlibatan bursa saham untuk perkembangan perusahaan," katanya.

Selain mendorong perusahaan untuk berani menjadi emiten, pihaknya juga mendorong agar masyarakat Kota Solo mau berinvestasi di pasar modal.

"Pasti ada risikonya. Oleh karena itu, tetap harus dipelajari dulu sebelum berinvestasi," katanya. 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024