Semarang (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak bupati di beberapa daerah melakukan tindakan nyata untuk menurunkan harga jagung yang menjadi salah satu bahan utama pakan ternak.
    
"Kenaikan harga jagung ini dikhawatirkan memicu naiknya harga daging ayam di pasaran. Kemarin saya ketemu secara informal dengan para peternak ayam ternyata jagungnya masih kemahalan," katanya di Semarang, Kamis.
    
Ganjar menyebutkan, berdasarkan data Dewan Jagung Nasional, harga jagung saat ini mencapai Rp5.200 per kilogram sehingga para peternak ayam merasa keberatan karena harga pakan ternak juga melambung dari Rp4.700 kini menjadi Rp6.200.
    
Kondisi tersebut membuat Ganjar menjadi khawatir jika para peternak ayam kemudian menaikkan harga jual daging ayam di pasaran.
    
Politikus PDI Perjuangan itu berharap harga jagung bisa segera turun dan stabil, sehingga menguntungkan para peternak serta pemerintah tidak perlu melakukan impor jagung.
    
Ganjar menyebutkan, saat ini kebutuhan jagung di Jateng setiap hari mencapai 900 ton dan untuk pakan ternak mencapai 550 ton.
    
Mengingat beberapa daerah di Jateng menjadi lumbung jagung, Ganjar meminta para bupati membantu menyelesaikan persoalan ini.
    
"Saya butuh bantuan temen-temen bupati, pengusaha, dan pedagang untuk menunjukkan sekarang (jagung) ada berapa dan di mana dengan harga berapa, nanti bisa terjangkau atau tidak," ujarnya.
    
Selain mempengaruhi harga ayam, yang terpicu atas kenaikan harga jagung dan pakan ternak ini adalah telur.
    
"Itu (jagung) segera dikirimkan kepada peternak agar mereka bisa 'ngasih' pakan ternaknya dan akhirnya harga ternaknya bisa dikendalikan, khususnya ayam," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024