Semarang (Antaranews Jateng) - Proyek Jalan Tol Batang-Semarang untuk ruas yang masuk wilayah Kota Semarang masih memerlukan tambahan lahan sekitar 21,89 hektare dari keseluruhan kebutuhan lahan tahap awal yang proses pekerjaan konstruksinya sudah berjalan.

 "Dari desain awal ada tambahan pengadaan 21,89 hektare," kata Sekretaris Panitia Pengadaan Lahan Proyek Tol Batang-Semarang wilayah Kota Semarang, Wibowo Suharto di Semarang, Kamis.
 
Tanah seluas itu, lanjut dia, terdiri 493 bidang lahan yang tersebar di enam kelurahan pada dua kecamatan yang dilintasi proyek ini.

Menurut dia, dari pengadaan lahan sebanyak itu, ada yang menjadi super-prioritas yang harus diselesaikan agar target peresmian di akhir 2018 bisa terealisasi.
 
Salah satu titik yang harus terealisasi pembebasannya yakni di sekitar simpang susun Krapyak, titik pertemuan antara tol Batang-Semarang dengan ruas tol dalam Kota Semarang.

Pada titik itu, lanjut dia, telah dibebaskan lahan di wilayah Kelurahan Kembangarum dan Purwoyoso.
 
"Musyawarah berlangsung cepat, proses pembayaran ganti untung sudah mulai dilakukan," katanya.
 
Adapun pengadaan lahan yang bukan masuk dalam super prioritas, kata dia, berkaitan dengan pembukaan akses "in-out" ruas tol yang menuju ke Jalan Prof.Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang.
 
Akses keluar dan masuk yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan di pintu tol Krapyak itu juga telah dilaksanakan pembebasan lahannya, meski bukan masuk dalam prioritas utama.
 
Secara umum, lanjut dia, tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan pembebasan lahan ini.

"Sampai saat ini tidak ada yang menyampaikan keberatan sampai harus dititipkan ganti ruginya ke pengadilan," katanya.

 

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024