Borobudur, Jateng (Antaranews Jateng) - Sebanyak 25 pelukis di kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, membuat karya seni sketsa bersama-sama dengan tajuk "Art For Humanity" untuk menggalang bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Kegiatan membuat lukisan sketsa di atas kertas dengan cat minyak itu mereka lakukan di jalan masuk para wisatawan di dekat tangga pelataran timur Candi Borobudur yang juga bangunan warisan budaya dunia tersebut.

Puluhan karya sketsa yang umumnya tentang objek Candi Borobudur kemudian mereka pajang dengan tali di tepi jalan tersebut untuk ditawarkan kepada wisatawan yang melewatinya. 

Sejumlah wisatawan tampak berminat terhadap karya-karya mereka kemudian mengambil lukisan tersebut sambil memberikan imbalan secara sukarela, dimasukkan di kardus yang diletakkan di tepi jalan dekat para pelukis tersebut melakukan bakti kemanusiaan.

Sejumlah wisatawan lain meminta pelukis membuat karya potret untuk dirinya dengan latar belakang Candi Borobudur. Kegiatan para seniman setempat itu menjadi atraksi wisata tambahan di Candi Borobudur. 

Seorang seniman melakukan pantomim untuk menjelaskan tentang kegiatan penggalangan dana kemanusian untuk korban bencana Sulteng itu kepada wisatawan yang hendak menuju pelataran candi, sedangkan seorang lainnya memegang selembar kertas bertuliskan penggalangan bantuan kemanusiaan.

"Kegiatan ini kami lakukan dua hari, hari ini (6/10) dan Minggu (7/10) besok," ujar koordinator para seniman dalam kegiatan itu yang juga pelukis kawasan Candi Borobudur, Hatmojo.

Ia menjelaskan bahwa melukis bersama-sama karya sketsa yang dilakukan para perupa kawasan Candi Borobudur tersebut selain untuk mewarnai kegiatan kepariwisataan setempat juga untuk aksi kemanusiaan bagi korban bencana alam di sejumlah daerah di Provinsi Sulteng.
 
Gempa bumi dengan kekuatan 7,4 Skala Richter disusul tsunami menerjang sejumlah daerah di Sulteng pada Jumat (28/9) petang.

Bencana alam tersebut mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia, ratusan orang luka-luka, dan puluhan ribu warga harus tinggal di pengungsian serta keluar dari Sulteng. Berbagai infrastruktur, rumah warga, dan gedung di daerah itu rusak akibat bencana alam tersebut. 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024