Purwokerto (Antaranews Jateng) - Sebanyak 43 penyandang difabel yang tergabung dalam Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengikuti pelatihan dasar pertanian di Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Dalam kegiatan yang digelar di "Experimental Farm" Faperta Unsoed, Jumat, puluhan penyandang disabilitas itu dilatih oleh sejumlah dosen Faperta mengenai teknik budi daya tanaman sayuran mulai dari menyiapkan media tanam, penyemaian bibit, hingga cara memanen.

Saat ditemui di sela kegiatan, Dekan Faperta Unsoed Anisur Rosyad mengatakan materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut berupa dasar-dasar pertanian.

"Paling tidak mereka bisa menanam tanaman yang mereka bisa kelola seperti sayuran yang ada di sini. Kalau mereka tidak punya lahan, itu bisa dikerjakan di pot-pot," katanya.

Sementara itu, Ketua PPDI Kabupaten Banyumas Apri Suhartanto mengatakan pihaknya bersyukur karena mendapatkan kesempatan luar biasa untuk mengikuti pelatihan pertanian di Unsoed.

Menurut dia, pelatihan di bidang pertanian itu merupakan hal baru bagi penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Banyumas karena selama ini mereka berlatih bidang usaha lain dalam rangka mewujudkan kemandirian seperti kerajinan tangan dan sebagainya.

"Ide awal sebenarnya saya ingin teman-teman (penyandang difabel) belajar bertani, tetapi yang tidak ribel, simpel, tidak membutuhkan lahan yang luas, dan dapat dikerjakan di sekitar rumah," katanya.

Ia mengatakan ide tersebut selanjutnya ditawarkan kepada anggota PPDI Kabupaten Banyumas dan ternyata banyak yang antusias untuk mengikuti pelatihan dasar pertanian itu.

Menurut dia, penyandang difabel yang terdiri atas tunadaksa, tunanetra, tunawicara, dan tunarungu itu memiliki semangat untuk belajar pertanian.

"Saya ingin penyandang difabel bisa mandiri karena permasalahan sekarang adalah latar belakang ekonomi dengan segala keterbatasan. Latar belakang pendidikan yang rata-rata hanya sampai SMP membuat mereka susah untuk masuk dunia kerja," katanya.

Ia mengharapkan pelatihan dasar pertanian tersebut dapat membuka wawasan penyandang disabilitas sehingga jika ada yang suka dan tertarik untuk menekuninya, tidak menutup kemungkinan akan ada pelatihan tingkat lanjut.

Salah seorang anggota PPDI Kabupaten Banyumas, Mukti Wibowo (37) mengaku senang karena bisa mengikuti pelatihan dasar pertanian tersebut.

"Dengan mengikuti pelatihan ini, saya bisa tahu caranya, tinggal diaplikasikan di rumah. Kebetulan nanti akan diberi bibit tanaman, sehingga lebih enak dan tinggal menanam saja," kata dia mengalami cacat kaki akibat jatuh pada usia tiga tahun.

Penyandang disabiltas lainnya, Ruswanto (53) mengaku akan memanfaatkan halaman rumahnya di Kelurahan Berkoh, Kecamatan Purwokerto Selatan, yang sempit untuk menanam sayuran menggunakan pot.

"Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini karena sangat bermanfaat. Saya akan coba tanam sayuran di halaman rumah meskipun sempit," kata dia yang mengalami cacat kaki akibat penyakit polio yang diderita saat berusia lima tahun. 
   

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024