Batang (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaggumi produk kerajinan batik rifaiyah dan batik gringsing Kabupaten Batang karena memiliki corak, motif, dan ciri warna khas.
"Saya penggemar dan kolektor batik dari seluruh Indonesia. Akan tetapi ada yang menarik pada batik rifaiyah yaitu yang nyolet sambil mengumandangkan selawatan sehingga ada nuansa spiritualismenya," katanya setelah menutup "Batang Expo 2018 di Batang, Selasa siang.
Menurut dia, ada nilai spiritual dalam konsentrasi yang didengungkan oleh pembatik sendiri yang hasil karyanya sangat bagus dan tingkat kerumitanya butuh ketelitian.
Demikian juga, kata dia, ada yang menarik pada kerajinan batik gringsing karena juga memiliki corak dan warnanya memiliki khas tersendiri.
"Karya batik ini harus kita promosikan pada konsumen daerah sendiri maupun mancanegara. Hal yang menarik lagi adalah pengolahan limbah dan desa wisata melalui film durasi satu menit yang dimunculkan setiap hati pada media sosial," pintanya.
Ia mengatakan jika memang potensi unggulan daerah ini bisa masuk pasar internasional maka masyarakat akan memiliki produk ekonomi kreatif dengan kulitas ekspor.
"Komoditi ini kalau bisa masuk pasar internasional dengan nilai dolar lagi naik maka potensi menjual dengan mencari keuntungan yang lebih," katanya.
Menurut dia, tema yang diusung oleh Pemkab Batang yaitu "Ayo Investasi Lan Piknik Neng Batang" sangat menarik karena wisata ekonomi kreatif tidak akan pernah mati sehingga potensi wisata dan investasi dibangun yang ujungnya membuat pelayanan yang mudah cepat, transparan, dan akuntabel.
"Ekspo Batang menunjukan pada masyarakat sebagai hiburan murah karena ada pestanya, ada mainannya yang akan membuat masyarakat bahagia dan gembira," katanya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan kegiatan Batang Expo 2018 yang digelar selama 28 September hingga 2 Oktober 2018 menampilkan berbagai kinerja satuan oganisasi perangat daerah (OPD), usaha mikro dan kecil menengah (UMKM), BUMN, BUMD, dan pelayanan kartu identitas anak.
"Target omset Batang Expo 2018 sebesar Rp5 miliar. Oleh karena, saya optimistis target itu akan tercapai karena setiap harinya sekitar 30 ribu pengunjung melakukan transaksi jual beli produk," katanya.
"Saya penggemar dan kolektor batik dari seluruh Indonesia. Akan tetapi ada yang menarik pada batik rifaiyah yaitu yang nyolet sambil mengumandangkan selawatan sehingga ada nuansa spiritualismenya," katanya setelah menutup "Batang Expo 2018 di Batang, Selasa siang.
Menurut dia, ada nilai spiritual dalam konsentrasi yang didengungkan oleh pembatik sendiri yang hasil karyanya sangat bagus dan tingkat kerumitanya butuh ketelitian.
Demikian juga, kata dia, ada yang menarik pada kerajinan batik gringsing karena juga memiliki corak dan warnanya memiliki khas tersendiri.
"Karya batik ini harus kita promosikan pada konsumen daerah sendiri maupun mancanegara. Hal yang menarik lagi adalah pengolahan limbah dan desa wisata melalui film durasi satu menit yang dimunculkan setiap hati pada media sosial," pintanya.
Ia mengatakan jika memang potensi unggulan daerah ini bisa masuk pasar internasional maka masyarakat akan memiliki produk ekonomi kreatif dengan kulitas ekspor.
"Komoditi ini kalau bisa masuk pasar internasional dengan nilai dolar lagi naik maka potensi menjual dengan mencari keuntungan yang lebih," katanya.
Menurut dia, tema yang diusung oleh Pemkab Batang yaitu "Ayo Investasi Lan Piknik Neng Batang" sangat menarik karena wisata ekonomi kreatif tidak akan pernah mati sehingga potensi wisata dan investasi dibangun yang ujungnya membuat pelayanan yang mudah cepat, transparan, dan akuntabel.
"Ekspo Batang menunjukan pada masyarakat sebagai hiburan murah karena ada pestanya, ada mainannya yang akan membuat masyarakat bahagia dan gembira," katanya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan kegiatan Batang Expo 2018 yang digelar selama 28 September hingga 2 Oktober 2018 menampilkan berbagai kinerja satuan oganisasi perangat daerah (OPD), usaha mikro dan kecil menengah (UMKM), BUMN, BUMD, dan pelayanan kartu identitas anak.
"Target omset Batang Expo 2018 sebesar Rp5 miliar. Oleh karena, saya optimistis target itu akan tercapai karena setiap harinya sekitar 30 ribu pengunjung melakukan transaksi jual beli produk," katanya.