Solo (Antaranews Jateng) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendeklarasikan diri menjadi kampus Benteng Pancasila, salah satunya dengan mencegah terulangnya kejadian yang merongrong ideologi Pancasila pada masa lalu.

"Saya mengajak civitas akademika untuk senantiasa memperhatikan sejarah gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) agar tidak terulang kembali," kata Wakil Rektor Akademik UNS Sutarno pada Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober di halaman Gedung Rektorat UNS di Solo, Senin.

Ia mengatakan di Kampus Benteng Pancasila tidak boleh ada aktivitas yang berorientasi ?pada ideologi komunis.

"Di kampus ini juga tidak boleh ada gerakan yang berorientasi pada radikalisme dan antitoleransi," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya juga mengajak semua anggota almamater UNS untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan kampus UNS.

"Bahkan sebagai bentuk komitmen, di UNS diberlakukan mata kuliah Pancasila bagi mahasiswa. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa diharapkan mampu memahami, menganalisa, dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Ia mengatakan melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.

"Selain itu, melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan yang benar terhadap nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia," katanya.

Menurut dia, tidak hanya keberlanjutan mata kuliah Pancasila yang terus diberikan tetapi juga kajian-kajian akademik tentang pengamalan Pancasila akan dilakukan.

"Terkait hal itu, baru saja UNS mendirikan Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSP). Pada dasarnya, dengan mewujudkan Kampus Benteng Pancasila akan memunculkan pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan, dan bela negara bagi civitas akademika UNS," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024